Jumat, 11 Januari 2013

MGMP TIK KLU 2012

-->
Hasil MGMP TIK SMP KLU tahun 2012

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL MATA PELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS IX-D DI SMPN 2 TANJUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat belajar siswa pada saat menerima materi dari guru di dalam kelas yang dapat dilihat dari: tidak memperhatikan, sering keluar masuk ruangan kelas, tidak aktif bertanya baik pada teman sebangku ataupun kepada guru.  Rumusan masalah dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: “Dapatkah pendekatan secara individual kepada siswa bisa meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas?” Adapun tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan secara individual bisa meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX D SMPN 2 Tanjung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.
Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam 2 siklus disimpulkan sebagai berikut: 1) Selama PTK penerapan metode pendekatan secara individual telah dikelola dengan baik; 2) Kegiatan pembelajaran dengan metode pendekatan secara individual yang dikelola dengan baik ternyata cukup efektif terhadap peningkatan minat belajar siswa ; 3) Media pembelajaran dengan menggunakan LCD Proyektor yang divariasikan dengan tanya jawab secara langsung guru dengan siswa ternyata cukup efektif untuk menyampaikan materi; 4) Hipotesis yang menyatakan bahwa “dengan pendekatan secara individual dapat meningkatkan minat belajar siswa” dapat diterima.

Kata Kunci : Pendekatan Secara Individual, Minat Belajar, Siswa


Guru merupakan motor penggerak dalam pendidikan sehingga dalam penyampaian materi diharapkan guru dapat memberikan materi dengan baik, ringkas dan padat, terutama dalam penyampaian materi siswa nantinya dapat menyimak dan menerima materi dengan gembira sehingga daya serap siswa lebih tinggi dan diharapkan dapat menaikkan nilai siswa itu sendiri.
Tugas seorang  guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran.
Dalam mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan  yang  ingin dicapai dapat terwujud.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, guru harus mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karenanya guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang akan disampaikan bisa membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Kendala utama dalam penyampaian materi adalah siswa terkadang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang dibahas.
Dengan pendekatan secara individual kepada siswa pada saat proses belajar mengajar diharapkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih tinggi dan lebih fokus dalam belajar dan menyimak materi yang disampaikan oleh guru
Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan “Dapatkah pendekatan secara individual kepada siswa bisa meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas?”
Sesuai dengan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan secara individual bisa meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX D SMPN 2 Tanjung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penelitian dilakukan pada kelas IX MTS Tarbiyatul Islam NW Kopang pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 mata pelajaran TIK dengan Kompetensi Dasar Mengenal Jaringan Komputer.
A.    Kajian Pustaka
Pengertian Minat Belajar
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, dua kata ini beda arti. Definisi dari minat dan belajar, sebagai berikut : [1]
a.       Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan.
b.      Minat menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.
c.       Minat menurut Crow dan Crow, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda dan kegiatan.
d.      Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
e.       Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa pada diri seseorang yang biasanya disertai dengan perasaan senang.
Menurut Berhard "minat" timbul atau muncul tidaksecara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja, dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.
Pengertian belajar adalah sebagai berikut :
a.       Belajar menurut Ernest R Hicgard adalah proses pembuatan yang dengan sengaja bisa menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahanyang ditumbulkan sebelumnya.
b.      Menurut Gagne, belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam bentuk tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu.
c.       Menurut para ahli psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
d.      Menurut Sardiman, belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulankan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau usaha yang disengaja.
Disimpulkan bahwa yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Minat muncul karena adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, seperti : lingkungan, orang tuanya, dan bisa saja gurunya. Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari guru di dapat dengan menggunakan variasi gaya mengajar.
Salah satu bentuk dari minat siswa terhadap materi saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.
Dengan adanya indikator di atas, seorang guru bisa mengetahui, apakah siswa yang diajarnya itu berminat untuk mempelajari suatu pelajarannya dalam artian belajar atau tidak berminat untuk belajar, jika siswa tidak berminat maka gurunya hendaknya memberi motivasi atau membangkitkan minat siswa tersebut, diantaranya dengan menggunakan variasi gaya mengajar.
Pendekatan Pembelajaran Individual
Dalam kegiatan belajar mengajar baik di sekolah sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid yang menyenangkan dan tidak membosankan serta siswa merasa lebih bersahabat dengan guru yang mengajar.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
Pengertian TIK
Terdapat banyak pengertian mengenai TIK atau Teknologi informasi dan komunikasi, diantaranya dipaparkan sebagai berikut :
1.      Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991
 “Information Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and microelectronic) means.”Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole”

Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan, mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
2.      Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)    mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
a.    Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,  penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b.   Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media
3.      Menurut Susanto (2002) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
Sebagai salah satu mata pelajaran di MTs dan SMP, mata pelajaran TIK memiliki peranan penting guna meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang teknologi terutama dalam memahami dan meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan bidang teknologi komputer sebagai alat komunikasi dan informasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran. “Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik,” kata Nuh saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012). Mencermati penjelasan Mendiknas di atas, maka peran TIK menjadi sangat strategis dan dominan dalam proses pembelajaran, karena TIK menjadi media semua mata pelajaran.
Menurut Yaumil Achir, dalam Reni Akbar-Hawadi (2001 : 39), menguraikan bahwa fokus perkembangan anak pada usia 5-7 tahun ada pada dunia akademis dan intelektual. Untuk periode ini, yang menonjol adalah banyaknya kata-kata, gagasan-gagasan, konsep-konsep yang merupakan representasi dari hal-hal yang telah dialami dan disimpan secara mental, baik melalui pengalaman atau yang diterima secara tidak langsung.
Menurut Syaiful bahri Djamarah (2005:51), anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau kelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Menurut Sutari Imam Barnadib, dkk (dalam Syaiful bahri Djamarah, (2005:52), bahwa anak didik mempunyai karakteristik tertentu, yakni :
1.         Belum mempunyai pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik (guru).
2.         Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya.
3.         Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegensi, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja, latar belakang sosial, latar belakang biologis serta perbedaan individual.

METODELOGI PENELITIAN
Setting penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1)      Lokasi Penelitian                             : SMPN 2 TANJUNG
2)      Subyek Penelitian (sample)             : Siswa Kelas IX D
3)      Materi Pelajaran                               : Teknologi Informasi dan Komunikasi
4)      Media yang digunakan
a.       Lembar observasi siswa dan guru model
b.      Lembar kuisioner
c.       LCD proyektor
5)      Semester/Tahun Pelajaran             : 2012/2013 Semester Ganjil
6)      Jadwal/waktu kegiatan                 : Terlampir
Jenis Data : Kwantitatif, yang dimaksud dengan data kwantitatif adalah : data dikumpulkan dari hasil quisioner, lembar observasi, hasil evaluasi siswa (test), dan refleksi. Quisioner disebar kepada siswa tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu dengan metode pendekatan individual kepada siswa di dalam kelas. Lembar observasi diisi oleh guru pemantau dan hasil evaluasi siswa didapat dari hasil evaluasi per siklus pembelajaran.
Untuk dapat mengetahui hasil dari pada metode pembelajaran di dalam kelas dengan pendekatan individual dapat dilihat pada hasil quisiner yang disebar kepada siswa dan lembar observasi untuk guru pengamat juga hasil evaluasi/ kuisioner siswa.

A.    Prosedur Penelitian
Siklus I
1)      Perencanaan
pada Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan materi untuk siklus I (Lampiran 1).
2)      Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus I adalah:
a)      Sebelum pembelajaran siswa diharapkan sudah membaca/ mempelajari materi “dasar-dasar sistem jaringan
b)      Menayangkan/ menampilkan gambar tentang jaringan dan perangkat jaringan di depan kelas, guru menanyakan tentang gambar yang ditampilkan untuk menggali potensi siswa.
c)      Guru menjelaskan secara detail tentang jaringan dan perangkat jaringan dengan melibatkan siswa secara langsung.
d)     Guru dan siswa bertanyajawab tentang materi.
e)      Siswa diberi tugas berupa soal evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa.
3)      Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung
4)      Perenungan/ Hasil
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan
sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Siklus II
1)      Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2)      Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus II adalah:
a)      Siswa diberi tugas untuk mengungkapkan pengalamannya mengenai “macam-macam jaringan komputer dan topologi jaringan” yang telah dijelaskan oleh guru.
b)      Siswa dengan didampingi oleh guru melakukan sebuah perencanaan pembuatan bentuk jaringan sesuai dengan ide bersama teman semeja sebagai hasil pengamatan dan penjelasan dari guru tentang dasar-dasar sistem jaringan.
c)      Guru menjelaskan dan memberi penguatan tentang materi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.
3)      Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung
4)      Perenungan Hasil
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya jika memungkinkan.

Analisis yang digunakan untuk memahami keadaan kelas setelah adanya penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan melihat quisioner dan lembar observasi mulai dari Siklus I sampai Siklus II yang diperoleh dari siswa dan guru pengamat setelah pembelajaran dan juga hasil evaluasi siswa yang dapat memenuhi kriteria kelulusan (KKM) dari total jumlah siswa.
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa memahami dasar-dasar jaringan internet atau dengan nilai 85% dari seluruh siswa kelas IX memperoleh nilai ≥ 7,0 atau jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat. Hal tersebut berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan di SMPN 2 Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

HASIL PENELITIAN

Pada ini disajikan data hasil penelitian dan hasil analisis data yang diuraikan persiklus penelitian. Adapun jumlah siklus penelitian ini adalah 2 siklus. Hal ini disebakan perolehan data dari dua siklus telah memberikan gambaran yang cukup untuk tujuan penelitian. Artinya, data yang diperoleh pada siklus 1dan  siklus 2 menunjukkan minat belajar siswa yang menjadi topik utama dalam penelitian ini.

Siklus I
Pada siklus ini, pembelajaran materi Dasar-Dasar Sisem Jaringan Komputer mengenai Sistem Koneksi Jaringan Dan Perangkat Yang Digunakan Dalam Jaringan. Perangkat pembelajaran yang digunakan pada siklus ini adalah RPP hasil refleksi pada tahap perencanaan pada Lampiran 1
Berikut diuraikan langkah pokok kegiatan pembelajaran pada tahap ini, yakni sebagai berikut:
1.      Guru menampilkan gambar perangkat jaringan dan model jaringan dengan menggunakan LCD Proyektor.
2.      Guru meminta siswa menyebutkan/ menunjuk gambar yang dikenal dan menyebutkan nama perangkat/ identitas dari gambar.
3.      Guru memberikan motivasi dan penghargaan kepada siswa yang mau menjawab walaupun jawaban salah.
4.      Guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa memperhatikan, mencatat yang dirasa perlu dan bertanya.
5.      Jika ada pertanyaan dari siswa maka siswa yang lain boleh memberikan tanggapan dan guru memberikan penguatan atau membetulkan jawaban.
6.      Setelah semua materi disampaikan, guru memberikan soal evaluasi untuk melihat sejauh mana daya serap siswa.
Adapun hasil analisis data dari Siklus I adalah sebagai berikut:
a.       Hasil Observasi Siswa
Mencari dan memberikan informasi ( Cukup Baik ), Bertanya kepada guru atau siswa lain ( Cukup Baik ), Mengajukan pendapat atau komentar kepada guru atau kepada siswa ( Cukup Baik ), Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ( Baik ), Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat saat berlangsung KBM ( Cukup Baik ), Dapat memecahkan masalah dengan tepat ( Cukup Baik ), Ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan pelajaran atau stimulus yang diberikan oleh guru ( Cukup Baik ), Dapat bekerja sama dan berhubungan dengan siswa lain ( Cukup Baik ), Menyenangkan dalam KBM, ( Cukup Baik ), Dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada akhir pelajaran ( Cukup Baik )
b.      Hasil Observasi Guru
Skenario pembelajaran ( baik ), Penyiapan alat/media pembelajaran ( Baik ), Pemeriksaan kehadiran siswa ( Kurang ), Pelaksanaan apersepsi ( Cukup Baik ), Pengungkapan tujuan pembelajaran ( Baik ), Pemberian motivasi pembelajaran ( Cukup Baik ), Pemanduan materi pembelajaran ( Cukup Baik ), Penggunaan alat/media ( Baik ), Kegiatan Tanya Jawab ( Cukup Baik ), Pembahasan hasil kerja dan  keaktifan siswa ( Cukup Baik ), Kegiatan Evaluasi ( Baik ), Pemberian tindak lanjut (perbaikan/ pengayaan) ( Cukup Baik )

Kesimpulan sementara yang diperoleh adalah :
1.      Dari segi siswa, minat cukup karena metode ini baru pertama kali dijumpai siswa.
2.      Motivasi siswa dalam belajar cukup baik karena adanya motivasi kepada siswa itu sendiri tentang manfaat dari materi dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Aktifitas belajar mengajar sudah optimal hanya saja pendampingan individual tidak dapat dilakukan secara maksimal karena jumlah siswa yang banyak dan waktu pembelajaran yang sedikit.
4.      Untuk lebih meningkatkan minat belajar siswa maka perlu ada beberapa perbaikan diantaranya:
a.       Menyiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
b.      Untuk lebih memudahkan dalam bimbingan belajar individual karena jumlah siswa yang banyak baiknya dibentuk kelompok kecil yaitu 3 siswa perkelompok.
Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka disusunlah rencana pelaksanaan pembelajaran untuk Siklus II dengan memperhatikan penemuan-penemuan tersebut diatas.

Siklus II
Pada Siklus 2 ini, pembelajaran  materi TIK membahas mengenai macam-macam jaringan berdasarkan luas area dan topologi jaringan.
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus ini mengunakan RPP yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 (RPP Siklus-2 dapt lihat pada lampiran 4). Langkah-langkah pokok pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1.      Menampilkan gambar macam-macam jaringan dan topologi  jaringan dengan menggunakan LCD Proyektor.
2.      Meminta siswa menyebutkan/ menunjuk gambar yang dikenal dan menyebutkan nama perangkat/ identitas dari gambar.
3.      Memberikan motivasi dan penghargaan kepada siswa yang mau menjawab walaupun jawaban salah.
4.      Membagi siswa dalam kelompk kecil (3 orang) dan membagikan materi pembelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya.
5.      Siswa membaca dan menelaah isi dari materi yang sudah dibagikan
6.      Menjelaskan materi pembelajaran, siswa memperhatikan, mencatat yang dirasa perlu dan bertanya.
7.      Memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya dan siswa yang lain boleh memberikan tanggapan, guru memberikan penguatan atas jawaban yang diberikan atau membetulkan jawaban.
8.      Mengadakan pendekatan secara individual kepada siswa (kelompok) yang bertanya dan siswa yang memberi jawaban.
9.      Setelah semua materi disampaikan, guru memberikan soal evaluasi untuk melihat sejauh mana daya serap siswa.
Sedangkan data observasi pada siklus kedua adalah sebagai berikut :
a.       Hasil Observasi Siswa
Mencari dan memberikan informasi (  Baik ), Bertanya kepada guru atau siswa lain ( Cukup Baik ), Mengajukan pendapat atau komentar kepada guru atau kepada siswa ( Cukup Baik ), Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ( Baik ), Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat saat berlangsung KBM (  Baik ), Dapat memecahkan masalah dengan tepat (  Baik ), Ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan pelajaran atau stimulus yang diberikan oleh guru ( Cukup Baik ), Dapat bekerja sama dan berhubungan dengan siswa lain (  Baik ), Menyenangkan dalam KBM, (  Baik ), Dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada akhir pelajaran ( Cukup Baik )
b.      Hasil Observasi Siswa
Skenario pembelajaran ( baik ), Penyiapan alat/media pembelajaran ( Baik ), Pemeriksaan kehadiran siswa ( Cukup Baik ), Pelaksanaan apersepsi ( Baik ), Pengungkapan tujuan pembelajaran ( Baik ), Pemberian motivasi pembelajaran ( Cukup Baik ), Pemanduan materi pembelajaran ( Baik ), Penggunaan alat/media ( Baik ), Kegiatan Tanya Jawab ( Baik ), Pembahasan hasil kerja dan  keaktifan siswa ( Cukup Baik ), Kegiatan Evaluasi ( Baik ), Pemberian tindak lanjut (perbaikan/ pengayaan) ( Cukup Baik )
Simpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode Pendekatan Individual cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa
Dari kesimpulan sementara pada siklus 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini yakni “apabila pendekatan individual dapat berjalan efektif, maka minat belajar siswa akan meningkat” dapat diterima.

A.    PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi
Pada Siklus I, hasil belajar yang diperoleh adalah masih jauh dibawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Didapatkan hanya sebanyak 7,14% (2 siswa) yang mencapai nilai KKM dan 92,86% ( 26 siswa) yang dibawah KKM
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil dari pembelajaran belum maksimal. Pendekatan individual sulit diterapkan sebab jumlah siswa banyak dan belum terkondisi dengan baik sehingga kegiatan siswa menjadi tidak maksimal juga kegiatan pembelajaran tidak maksimal dengan waktu yang terbatas. Siswa belum siap dalam menerima pembelajaran. Ketidak siapan siswa dapat dilihat dari tidak adanya buku paket maupun buku TIK lain yang relevan.
Pada siklus II, hasil belajar yang diperoleh cukup baik walaupun tidak mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% siswa mencapai nilai KKM. Didapatkan hanya 42,86% siswa (12 orang) yang mencapai nilai KKM dan sisanya dibawah KKM sebanyak 57,14% siswa (16 orang).
Dari hasil Siklus II ini didapatkan bahwa ada perubahan/ naiknya nilai evaluasi dari siswa karena materi yang sudah disiapkan sebelumnya oleh guru model, siswa berani bertanya baik kepada sesama siswa dalam kelompok kecil ataupun kepada guru secara langsung.

Hasil Quisioner
Disamping menggunakan evaluasi setelah pembelajaran, untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran TIK pada kelas IX-D SMPN 2 Tanjung dapat dilihat pada hasil quisioner sebagai berikut.
Penilaian guru model terdapat pada pertanyaan nomor 9 dan 10 dengan hasil 89,29% (25 orang) setuju bahwa dengan cara pembelajaran pendekatan individual guru bisa menjelaskan dengan lebih baik dan siswa bisa lebih mengerti, 10,71% (3 orang) siswa menjawab kurang.
Untuk media pembelajaran 19 orang siswa (67,87%) siswa menyatakan bahwa guru mengajar dengan metode yang kreatif dan menarik. 21,43% (6 orang) siswa menyatakan kurang menarik dan 10,71% (3 orang) menyatakan tidak menarik dan kreatif.
Pertanyaan inti untuk mengetahui minat belajar siswa terdapat pada pertanyaan nomor 3 dengan hasil 67,86% (19 orang) siswa menyimak pelajaran dengan baik dan 32,14% (9 orang) siswa menjawab kurang menyimak pelajaran.
Dengan metode pendekatan individual didapat 82,14% (23 orang) siswa suka dengan metode yang digunakan dan 17,86% (5 orang) siswa menyatakan kurang suka.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat selama melakukan tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan individual pada saat pembelajaran cukup menarik minat belajar siswa dan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil evaluasi pada Siklus I diperoleh 7,14% siswa mencapai KKM dan pada Siklus II mencapai 42,86%. Pada Silus I pendekatan individual sulit diterapkan karena jumlah siswa banyak dan belum terkondisi dengan baik sehingga kegiatan siswa dan kegiatan pembelajaran kurang maksimal sedangkan pada Siklus II siswa sudah dapat di kondisikan dengan membentuk kelompok kecil yang akhirnya memacu minat siswa itu sediri dalam mendalami materi pembelajaran juga secara tidak langsung aka ada persaingan antar kelompok.
Dari quisioner yang diberikan kepada siswa dapat disimpulkan dari 28 orang siswa 82,14% siswa menyatakan sangat menyukai metode pendekatan individual dan hanya 17,86% siswa yang kurang menyukai.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan :
1.      Guru hendaknya dapat melaksanakan pendekatan secara individual ataupun secara individual kelompok sehingga siswa dalam pembelajaran dapat diperhatikan dan diberikan bimbingan yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
2.      Pada proses pembelajaran guru harus melibatkan siswa secara aktif agar siswa merasa dihargai dan diperhatikan sehingga nantinya dapat meningkatkan prilaku siswa yang positif dalam pembelajaran
3.      Dalam pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dan motifator yang dapat menyiapkan dan menyediakan pengalaman belajar yang membuat siswa bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.
4.      Dalam pembelajaran siswa diarahkan dan dimotivasi kepada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206
http://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/
http://zaenalkhayat.wordpress.com/2012/11/18/apa-kabar-guru-tik-mtssmp-pada-kurikulum-2013/#more-963
http://smp1-lamongan.blogspot.com/2011/01/pengertian-tik-teknologi-informasi-dan.html




0 komentar:

Posting Komentar