Jumat, 30 November 2012

GITA SWARA FM:


Prakualifikasi Divisi III Zona Kayangan, di Buka Pengcab PSSI KLU
30 November 12 | 06:12
Sesait,(SK),-- Kegiatan sepak bola prakualifikasi perebutan tiket ke divisi III KLU zona Kayangan,sudah mulai digelar, Senin (26/11/2012 lalu, di lapangan umum Merenten Desa Sesait.
Kegiatan ini digelar dimaksudkan adalah untuk menggali potensi pemain-pemain yang berbakat khususnya yang berasal dari Kecamatan Kayangan dan sekaligus memperebutkan piala bergilir Bupati Cup II KLU. Hasil akhir dari kegiatan Prakualifikasi untuk menuju Divisi III PSSI KLU untuk Zona Kayangan nantinya akan terpilih 6 club terbaik dari 24 club yang ambil bagian dalam kegiatan bergengsi ini.
Ketua Pengcab PSSI KLU Burhan M.Nur,S.IP dalam sambutannya sesaat sebelum kick off dimulai mengatakan, seluruh tim zona Kayangan yang ambil bagian dalam prakualifikasi ini adalah tim-tim yang patut di perhitungkan dari Kecamatan lain, sebab di masing-masing Kecamatan yang ada di KLU saat ini juga sedang menggelar hal yang serupa.Untuk itu, Burhan M.Nur juga berharap agar masing-masing pelaku, baik Panitia Pelaksana maupun para pemain dengan keluarga besarnya untuk tetap menjaga kekompakan, sehingga kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan harapan.
Dikatakan, jika kegiatan prakualifikasi untuk zona Kayangan yang di gelar di lapangan umum Merenten Desa Sesait ini sukses, maka sukses pula ditingkat Pengcab PSSI KLU. ”Jika ada kesalahan dan kekeliruan yang sifatnya sepele, baik dilakukan oleh pemain,panitia maupun supporter, jangan terlalu di besar-besarkan.Selesaikan secara arif dan kekeluargaan,”harapnya.
Pada putaran pertama prakualifikasi zona Kayangan ini di gelar, tampil Lande FC sebagai pemenang setelah menumbangkan tim Lokok Rangan FC di adu finalti dengan kedudukan akhir 3-2.Sehingga Lande FC di pastikan tampil pada putaran berikutnya untuk menghadapi Fortuna FC pada tanggal 8 Desember 2012 mendatang, dimana Fortuna FC Sidutan asuhan Muhammad,S.Pd tersebut mengalahkan Tsunami FC Lengkukun pada hari kedua dengan sekor tipis 2-1.
Kapten Kesebelasan Lokok Rangan FC Najamudin,S.Pd mengaku, memang dari sejak awal pertandingan dirinya menerapkan strategi penyerangan dari luar, tapi hal itu tidak mampu berbuat banyak karena di lini tengah timnya agak lemah, sehingga penyelesaian akhir tidak tercapai.Memang diakuinya bahwa Sahrun di pertahanan belakang timnya tangguh untuk mengantisipasi segala kemungkinan serangan dari pihak lawan.Buktinya, keadaan ini tetap imbang 0-0 hingga akhirnya wasit Maruli Sartadi meniup peluit panjang.Adu finalti pun dilakukan, sehingga akhirnya tim mereka ditumbangkan oleh tim Lande FC dengan kedudukan 3-2.Pupuslah sudah harapan Lokok Rangan FC untuk bisa tampil di ajang bergengsi tahap berikutnya.

Sementara itu, tim Lande FC dibawah asuhan Kaptennya Alim, dimana pada putaran berikutnya akan menghadapi Fortuna FC Sidutan.Untuk menghadapi Fortuna FC yang merupakan tim tangguh dari Desa Kayangan ini, maka Lande Fc juga harus mempersiapkan diri. Sehingga paling tidak dalam laga yang di jadualkan oleh Panitia tanggal 8 Desember 2012 mendatang dapat mengimbanginya.”Jika perlu harus mampu mencetak gol pada menit-menit awal, “kata Alim.
Berdasarkan scidul yang buat panitia, maka kegiatan prakualifikasi Divisi III PSSI KLU untuk zona Kecamatan Kayangan ini, akan berlangsung hingga 17 Desember 2012 mendatang.”Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berlangsung sesuai dengan harapan,”kata Sekretaris Panitia Misyadin,S.Pd. (Eko)

GITA SWARA FM:


Pemda Kembali Ajukan Anggaran Pembebasan Lahan Montong Monjet
Lombok Utara, suarakomunitas - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini kembali mengajukan anggaran pembebasan lahan Montong Monjet yang direncanakan sebagai pusat pemerintah.
Pada pembahasan APBD Perubahan tahun lalu, Pemkab Lombok Utara mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar, namun masih dipertimbangkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KLU. Kini, Pemkab mengajukan anggaran lebih besar lagi mencapai Rp 7 miliar lebih.
“Pemkab mengajukan lewat APBD Murni tahun depan. Draft-nya sudah kita bahas. Namun tidak serta merta akan lolos. Tentu kita ingin ada kajian lebih menyeluruh dan sahih yang dilakukan oleh lembaga independen. Dewan tidak hanya mengacu pada hasil kajian sepihak yang kita belum tahu kapabilitasnya,” ungkap Wakil Ketua DPRD KLU, Syarifudin, SH, Selasa kemarin.
Syarif menilai, hasil kajian lembaga Universitas Mataram (Unram) yang diklaim pemerintah daerah sebagai acuan penetapan Montong Monjet sebagai pusat pemerintahan harus bisa dibuktikan. Mengingat selama ini eksekutif belum mampu menunjukan hasil kajian kelayakan yang dimaksud.
Uji kelayakan yang dilakukan Unram atas lahan Montong Monjet, lanjut Syarif, dilakukan sebelum Lombok Utara berdiri sebagai kabupaten definitif. Hasil kajian tersebut diduga tidak memenuhi standar prosedural pengujian sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang melibatkan tim independen dan pihak-pihak terkait.
Sementara, Kepala Dinas PPKAD KLU, H Kholidi Kholil, mengharapkan agar semua pihak ikut mendukung apa yang menjadi keinginan dan prioritas pembangunan pemerintah daerah ke depan.
“Kita harapkan anggaran itu bisa lolos, kita sama-sama berusaha,” katanya singkat.
Lebih lanjut Syarif menilai, penetapan Montong Monjet sebagai satu-satunya lokasi yang disiapkan sebagai lokasi pusat pemerintahan akan menguras anggaran daerah. Menurut politisi Partai Garindra ini proses pembangunan untuk sampai pada layaknya kawasan tersebut digunakan sebagai pusat pemerintahan akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, mulai dari membuka akses jalan, hingga pemenuhan infrastruktur dasar lainnya.
Syarif juga menambahkan, Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah diketok tahun 2010 lalu, hanya mengatur zonasi-zonasi wilayah sesuai peruntukannya, misalnya daerah pertanian, daerah ekonomi, daerah wisata, dan industri, namun tidak berbicara secara rinci.
“Kenapa harus memaksakan di Montong Monjet, hasil kajiannya juga belum jelas. Kalau alasannya faktor estetika, mungkin ada beberapa lokasi yang lebih bagus dan strategis yang bisa direkomendasikan. Saya tidak mengatakan harus di luar Tanjung, namun alangkah baiknya dilakukan kajian ulang,” paparnya.

GITA SWARA FM:


Hendak Memetik Nangka, Nyawa Melayang
Sesait,(SK),-- Sungguh naas nasib Su’in (48) yang hendak memetik buah nangka di belakang rumahnya membuat nyawanya hingga melayang,Rabu (10/10/2012) lalu.
http://suarakomunitas.net/content/users/DSC00795.JPGMenurut keterangan Herman (29) adik kandung korban menerangkan, kejadian yang menimpa kakaknya ini hingga nyawanya tidak tertolong lagi, berawal dari ketika korban hendak mengambil air wudhu’ untuk sholat zuhur di jeding miliknya dimana tempatnya biasa mandi dengan keluarganya.

Namun korban pada saat itu urung mengambil air wudhu’, karena di dalam jading siang itu (Rabu,101/10/2012 jam 14,00 wita) ada anaknya Siswanjayadi (19) sedang mandi.Nah, sementara menunggu anaknya itu selesai mandi, korban sambil iseng mengambil sebuah galah lalu pergi ke pekarangan belakang rumahnya.Lalu korban naik di atas tembok sambil memetik buah nangka menggunakan galah tadi.Apes baginya buah nangka jatuh kemudian menimpa dirinya.Tak ayal lagi badannya goyang dan terjatuh menimpa batu-batu besar dan tajam yang berserakan di bawah pohon nangka itu.

Korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengojek ini, lalu diangkat oleh Agus menuju rumahnya.Berdasarkan rembuq keluarganya kemudian dibawa ke Puskesmas Kayangan. Tetapi menurut keterangan Herman, ketika tiba di Puskesmas Kayangan sudah tutup, kemudian korban dibawa ke RS Tanjung.Namun di sana pun tidak bisa di tangani, lalu kemudian korban di bawa ke RSU Mataram.
Beberapa saat setelah di tangani pihak RSU Mataram, nyawa Su’in tidak tertolong, sehingga korban menghembuskan nafas terakhir pada pukul 19,15 wita.’Innalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun’, Jenazah kemudian di bawa pulang untuk di makamkan keesokan harinya,Kamis (11/10/202) di pemakaman umum Lendang Lego Desa Sesait Kecamatan Kayangan.
Dari keterangan istrinya Marnah (40) ketika wartawan media ini melayat dirumah duka di Karang Peken Sumur Pande Lauq mengatakan, dirinya tidak memiliki firasat apa-apa sebelum kejadian.Dikatakan, suaminya (Su’in), sebagaimana biasanya setiap hari selalu melakukan pekerjaannya sebagai pengojek senior mencari nafkah menghidupi keluarganya.
Su’in, sebagai pengojek senior pergaulannya sehari-hari selalu berpenampilan sederhana dan orangnya luwes bergaul.Dengan siapa saja dia bergaul,baik tua,muda maupun dikalangan seprofesinya, pasti membuat orang senang dibuatnya. Jadi tdak heran semua orang terutama warga Desa Sesait merasa kehilangan.
“Kita harus bersabar dan tabah menghadapi cobaan ini.Semua ini adalah ketentuan dan keputusan Allah Swt yang harus kita terima,”hibur H.Yamani, yang juga Penghulu Desa Sesait ini kepada keluarga yang ditinggalkan.

GITA SWARA FM:


Kades Gumantar Gelar LKPJ
Gumantar, KLU (suarakomunitas) - Kepala Desa (Kades) Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Mahit, pada 15 Oktober 2012 menggelar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dalam sidang Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
http://suarakomunitas.net/content/users/DSC00831-m%281%29.jpgDalam penyampaian LKPJ, Mahit mengatakan dirinya menjadi Kades Gumantar sejak 7 Desember 2006 dan dilantik 3 Februari 2007. "LKPJ pada akhir masa jabatan saya ini merupakan amanat UU No. 32 tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 72 tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa," kata Mahit.

Dikatakan, LKPJ yang dilakukan sesuai dengan amanat undang-undang dan Perda yang mengharuskan dirinya selaku Kepala Desa menyampaikan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatan. Selain itu, menurutnya adalah sebagai salah satu wujud tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan maupun pembinaan kemasyarakatan selama menjabat sebagai Kepala Desa Gumantar periode 2007-2012.
Desa Gumantar, semula berstatus Desa Persiapan sesuai SK Bupati Lombok Barat No.1105 tahun 1998 sekaligus pengangkatan Penjabat Kepala Desa yang pertama yaitu Sa’at dan Sekdesnya Ihsan. Setelah beberapa dekade, Desa Gumantar berubah status menjadi Desa Definitif berdasarkan SK. Gubernur NTB No. 394 tahun 2000 tentang peningkatan status Desa Persiapan Gumantar menjadi Desa Definitif.
”Ini semua berkat kerja sama dan kekompakan seluruh komponen masyarakat Desa Gumantar,” jelas Mahit.
Desa Gumantar merupakan salah satu bagian dari wilayah Kecamatan Kayangan yang mempunyai jarak orbitasi 4,5 km dari pusat Kota Kecamatan Kayangan, 25 km dari Kota Kabupaten Lombok Utara, dan 69 km dari Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayahnya 3.860 Ha yang pemanfaatannya disesuaikan dengan keadaan geografisnya dan jumlah penduduknya 5.901 jiwa dengan 1.588 KK dengan kepadatan 7 orang/km.
Pelaksanaan LKPJ Kepala Desa Gumantar yang bermoto Gumana ini berlangsung lancar. “Mudah-mudahan laporan yang saya sampaikan dalam sidang BPD ini tidak ada kendala yang berarti,” harap Mahit.
Sementara Camat Kayangan yang wakili Sekcam Sukadi,S.Sos dalam sambutannya mengatakan, LKPJ ini merupakan suatu hal yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa kepada masyarakat melalui BPD.
Menurut Sukadi, maksud LKPJ di sampaikan oleh Kepala Desa pada setiap akhir masa jabatannya ini adalah karena di samping memang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, juga karena banyak keberhasilan-keberhasilan yang diraih atas kepemimpinan seorang Kepala Desa pada masanya.
Keterangan pertanggungjawaban yang telah disampaikan Kepala Desa di depan sidang BPD, maka BPD berkewajiban untuk mengevaluasinya dan tidak memiliki kewenangan bertanya. Hanya boleh memberikan saran demi perbaikan dikemudian hari.

Kamis, 29 November 2012

GITA SWARA FM:


Tiga Desa Wilayah Kayangan,Siap Gelar Pilkades Desember 2012
Kayangan, (SK), --- Setelah sukses pelaksanaan demokrasi di Desa Sesait awal November lalu, kini giliran tiga desa diwilayah Kecamatan Kayangan kembali menggelar Pilkadesnya awal Desember 2012 mendatang.
Ketiga desa itu antara lain, Desa Dangiang Pilkadesnya akan di gelar tanggal 10 Desember 2012 dengan tujuh calon, yaitu Sirajudin, Arsudin,Agus Sugeng Winarto, H.M.Edy Prayitno,Mohamad Arifin, Moh.Fadli,S.Pd, Budi Hartono, kemudian Desa Selengen Pilkadesnya akan dilaksanakan tanggal 17 Desember 2012 dengan enam calon yaitu, Sudiarti, Mahrip, Saidi,S.Pd, Sadirman,Suardin, M.Maliki dan Desa Gumantar Pilkadesnya akan dilaksanakan tanggal 20 Desember 2012 dengan 5 (lima) calon yaitu, Mahit (incumbent), Basri,Suhardi,Japarti dan Muhaimin, siap berkompetisi.

Diantara tiga Desa yang akan menggelar Pilkades ini, hanya Desa Dangiang yang sudah sampai pada tahapan penyampaian Visi dan Misi calon Kepala Desanya, sudah dilaksanakan Sabtu,24 November 2012 lalu.Sementara dua desa lainnya, seperti Desa Selengen dan Desa Gumantar baru sampai pada tahap penentuan nomor urut calon dan penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap).
Dari pantauan wartawan media ini di lapangan, baik Desa Dangiang,Selengen dan Gumantar, masing masing calon Kepala Desa tentunya sudah memiliki daerah yang menjadi basis pendukung mereka. Strategi mereka pun bermacam-macam dalam mencari dukungan. Ada yang menggunakan jalur keluarga, ada yang menggunakan tim sukses dan ada pula yang hanya mengandalkan charisma.Semua ini sah-sah saja dilakukan oleh masing-masing kandidat dalam merauf dukungan suara terbanyak.
Menurut salah seorang tokoh berpengaruh di Kecamatan Kayangan yang tidak mau ditulis namanya berpendapat, sebaiknya masing-masing calon dalam melakukan pendekatan agar memperoleh dukungan suara, sebaiknya yang pertama dilakukannya harus melalui jalur dalam lingkungan keluarga calon sendiri, setelah itu baru kemudian mencari dan melakukan pendekatan dengan para tokoh yang dianggap ada jalan mendukung dirinya.
Tidak gampag memang dari masing-masing calon untuk hal yang satu ini.Kecuali bagi calon yang memang sudah mampu menunjukkan kemampuan serta mendapatkan simpati dari rakyatnya, bahwa mereka cocok dan pantas memimpin desanya pada masa berikutnya.Sebab yang diinginkan masyarakat dewasa ini adalah keterbukaan dan ketransparanan dari pemimpinnya dalam membangun dan membawa desanya kearah yang lebih baik, aman, lancar, tertib, maju, sejahtera dan terkendali.
Ketua Panitia Pilkades Desa Selengen L.Jalaludin mengatakan, sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan oleh Panitia Pilkades, maka untuk mengefesiensikan agenda waktu tahapannya sengaja di rampingkan.Hal ini menurutnya, memang sengaja merampingkan beberapa tahapan Pilkades Selengen, karena ada beberapa orang anggota Panitia mengundurkan diri. Pengunduran diri salah seorang anggota Panitia pilkades ini, bukannya tanpa alasan. Mereka maju sebagai calon Kepala Desa. Sementara salah seorang anggota Panitia Pilkades yang lain tidak dapat melanjutkan keanggotaannya sebagai anggota panitia, karena yang bersangkutan mengalami kecelakaan lalu lintas hingga kakinya patah. “Jadi membutuhkan perawatan intensif, ”terang L.Jalaludin.
“Jadi walaupun keanggotaan panitia pilkades Selengen ini kurang, namun proses tahapan Pilkades yang sudah di susun sebelumnya tetap dilaksanakan sesuai dengan tahapannya, ”tambahnya.
Begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh Panitia Pilkades, maka L.Jalaludin selaku Ketua Panitia Pilkades Selengen mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi yang di gelar tanggal 17 Desember 2012 mendatang.”Apapun kendala yang dihadapi oleh panitia,kami akan jalani, karena ini memang tugas kami selaku panitia,”katanya.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Panitia Pilkades Desa Dangiang Ahmad Afandi,S.Pd, bahwa dalam Pilkades yang diselenggarakan tanggal 10 Desember 2012 mendatang agar berjalan dengan baik, aman,tertib,lancar dan terkendali. Jangan sampai hal-hal yang sifatnya sepele membuat warga bingung untuk memilih.Hal ini tentunya akan tercapai jika semua pihak bisa memposisikan diri pada tempatnya.Apalagi calon Kepala Desa Dangiang untuk periode enam tahun kedepan ini, di dominasi oleh satu keluarga besar Abdussamad selaku Ketua BPD Desa Dangiang.Dimana Iparnya Agus Sugeng Winarto dan dua orang anak-anaknya,H,M,Edy Prayitno dan Budi Hartono bersaing memperebutkan posisi nomor satu di Desa Dangiang.
Ketika ditanya masalah pencalonan Ipar dan kedua anaknya dalam bursa Pilkades Desa Dangiang periode 2013-2019 mendatang, Abdussamad mengatakan, tidak ada masalah, katanya.Ibarat di Pasar dalam hal jual beli. Barang yang ditawarkan oleh penjual kepada calon pembeli, mau apa tidak orang untuk membeli.”Jadi diserahkan kepada pembeli, apakah dia mau beli atau tidak, tergantung pada pembelinya.Begitu pula dengan calon Kades.Walaupun banyak yang mendaftar, tentunya siapa yang di inginkan masyarakat, itulah yang menjadi pemenang nantinya,”jelas Abdussamad.
Ketua BPD tiga periode ini juga berharap,para calon dalam melakukan kampanye, jangan sampai saling menghujat atau saling menjelekkan dan sebagainya, terutama kepada masing-masing tim sukses.”Mari kita gunakan momen ini dengan sebaik-baiknya, agar proses demokrasi ditingkat desa bisa berjalan sesuai dengan harapan, ”ingatnya