WORKSHOP
PENGEMBANGAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR MGMP TIK SMP KLU RAYON SATU TAHUN 2012
Kamis
29 November 2012, Sekitar 26 guru Teknologi Informasi dan Komunikasi Rayon satu yang mencakup daerah Kecamatan Pemenang, Tanjung dan Gangga. Yang terdiri
atas guru SMP Negeri, SMP Satap dan MTs. Musyawarah Guru Mata Pelajaran TIK ini
adalah kelanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2011. Pada
kegiatan tersebut dibuka secara simbolis oleh Bapak Kasi Kurikulum Dikdas
Dikbudpora KLU, Bapak Hasto Wahjono,S.Pd. dilanjutkan dengan materi Paparan
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP.
Musyawarah
Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan kegiatan
tempat sarana berkumpul, urung rembug, dan berbagi ppermasalahan yang ada di
masing-masing sekolah untuk dicarikan jalan keluar. Sehingga kegiatan ini
sangat bermanfaat bagi setiap guru untuk dikembangkan di sekolah masing-masing.
Untuk
materi Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas disampaikan Oleh Sarizal
Samsuri, S.Pd. sekaligus ketua MGMP TIK Rayon Satu. Pada materi Penelitian
Tindakan Kelas, peserta dibimbing dan diarahkan agar mampu membuat Proposal
Penelitian Tindakan Kelas, beserta instrument-instrumen pendukung penelitian
tindakan kelas sampai akhirnya peserta mampu membuat laporan penelitian
tindakan kelas.
Proposal PTK
MGMP TIK SMP Kab. Lombok Utara 2012
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan
Pendekatan Individual Mata Pelajaran TIK Pada Siswa
Kelas IX Di MTs Tarbiyatul Islam Nw Kopang
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013
A. LATAR
BELAKANG
Guru merupakan motor penggerak
dalam pendidikan sehingga dalam penyampaian materi diharapkan guru dapat
memberikan materi dengan baik, ringkas dan padat, terutama dalam penyampaian
materi siswa nantinya dapat menyimak dan menerima materi dengan gembira
sehingga daya serap siswa lebih tinggi dan diharapkan dapat menaikkan nilai
siswa itu sendiri.
Sebagai pengatur sekaligus
pelaku dalam proses belajar mengajar, guru harus mengarahkan bagaimana proses
belajar mengajar itu dilaksanakan. Karenanya guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
akan disampaikan bias membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk
mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Kendala utama dalam penyampaian
materi adalah siswa terkadang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan dan
menyampaikan materi yang dibahas.
Dengan pendekatan secara
individual kepada siswa pada saat proses belajar mengajar diharapkan motivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih tinggi dan lebih fokus dalam belajar
dan menyimak materi yang disampaikan oleh guru
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari uraian di atas dapat
dirumuskan permasalahan “Dapatkah pendekatan secara individual kepada siswa
bisa meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas?”
C. TUJUAN
PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan di
atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan
secara individual bisa meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX MTs Tarbiyatul
Islam NW Kopang Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. BATASAN
MASALAH
Penelitian dilakukan pada kelas
IX MTS Tarbiyatul Islam NW Kopang pada semester ganjil Tahun Pelajaran
2012/2013 mata pelajaran TIK dengan Kompetensi Dasar Mengenal Jaringan
Komputer.
E. MANFAAT
PENELITIAN
1. Untuk
siswa
Meningkatkan minat belajar siswa kelas IX MTs Tarbiyatul
Islam NW Kopang dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas
2. Untuk
Guru
Memberikan informasi tentang metode pembelajaran guna menyampaikan
materi dengan baik dan lebih terarah dengan memberikan perhatian individual
kepada siswa
3. Untuk
Sekolah:
Memberikan masukan bagi sekolah pedoman untuk pembelajaran
dengan pendekatan individual di dalam kelas dapat meningkatkan nilai dan
prestasi semua kelas di MTs Tarbiyatul Islam NW Kopang.
F. KAJIAN
PUSTAKA
1. Minat
Belajar
Pengertian Minat Belajar
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar,
dua kata ini beda arti. Definisi dari minat dan belajar, sebagai berikut : [1]
a. Minat
menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap suatu gairah keinginan.
b. Minat
menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur
perasaan.
c. Minat
menurut Crow dan Crow, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda dan
kegiatan.
d. Minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus yang
disertai dengan rasa senang.
e. Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan beberapa definisi di
atas, bisa disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa pada diri seseorang
yang biasanya disertai dengan perasaan senang.
Menurut Berhard
"minat" timbul atau muncul tidaksecara tiba-tiba, melainkan timbul
akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja,
dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab
partisipasi dalam kegiatan.
Pengertian belajar adalah
sebagai berikut :
a. Belajar
menurut Ernest R Hicgard adalah proses pembuatan yang dengan sengaja bisa
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahanyang ditumbulkan
sebelumnya.
b. Menurut
Gagne, belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam bentuk tingkah
laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi
belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu.
c. Menurut
para ahli psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
d. Menurut
Sardiman, belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Jadi, yang dimaksud dari minat
belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa
gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah
perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang
ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Minat muncul karena adanya
pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya
pengaruh dari luar, seperti : lingkungan, orang tuanya, dan bisa saja gurunya.
Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari guru di dapat dengan menggunakan
variasi gaya mengajar.
Salah satu bentuk dari minat
siswa terhadap materi saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu
aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang
diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap
pelajaran tersebut.
Dengan adanya indikator di atas,
seorang guru bisa mengetahui, apakah siswa yang diajarnya itu berminat untuk
mempelajari suatu pelajarannya dalam artian belajar atau tidak berminat untuk
belajar, jika siswa tidak berminat maka gurunya hendaknya memberi motivasi atau
membangkitkan minat siswa tersebut, diantaranya dengan menggunakan variasi gaya
mengajar.
2. Pendekatan
Pembelajaran Individual[2]
Dalam kegiatan belajar mengajar
baik di sekolah sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang
memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai maka sangatlah perlu
terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid yang menyenangkan
dan tidak membosankan serta siswa merasa lebih bersahabat dengan guru yang
mengajar.
Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan individual merupakan
pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan
kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat
penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan
pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan
kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya
selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas.
Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan
pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
3. Mata
Pelajaran TIK
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan
teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada semua
mata pelajaran. “Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP
ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik,” kata Nuh saat
jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012). “Tidak ada
pelajaran komputer (TIK) sendiri. Itu semua diintegrasikan dengan mata
pelajaran lain,” jelas Nuh.[3]
Mencermati
penjelasan Mendiknas di atas, maka peran TIK menjadi sangat strategis dan
dominan dalam proses pembelajaran, karena TIK menjadi media semua mata
pelajaran.
G. METODELOGI
PENELITIAN
a. Setting
Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelas
IX, MTs Tarbiyatul Islam NW Kopang, dengan alamat Jl. Latsitarda, Dusun Kopang,
Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.
Penelitian akan dilakukan pada
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 pada bulan November 2012.
Subyek penelitian adalah Siswa
Kelas IX sebanyak 26 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 19 orang
perempuan.
b. Data
Data : Kuantitatif
Yang dimaksud dengan data kuantitatif adalah :
Sumber data diperoleh dari angket yang disebar kepada siswa
tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang telah
dilaksanakan yaitu dengan metode pendekatan individual kepada siswa di dalam
kelas.
c. Metode
dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk dapat mengetahui hasil
dari pada metode pembelajaran di dalam kelas dengan pendekatan individual dapat
dilihat pada hasil quisioner dan lembar observasi yang disebar kepada siswa.
d. Prosedur
Penelitian
Siklus I
1) Perencanaan
Pada
tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan materi untuk siklus
I (Lampiran 1).
2) Pelaksanaan
Proses
tindakan dalam siklus I adalah:
a)
Satu atau dua hari sebelum proses
belajar dan mengajar berlangsung guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca
dan mempelajari materi tentang “dasar-dasar sistem
jaringan”.
b)
Guru membuat gambar/ sekema
pembelajaran mengenai materi tentang “dasar-dasar
sistem jaringan” berupa gambar system koneksi dan perangkat-perangkat
jaringan untuk dipasang di depan kelas.
c)
Guru menyampaikan materi dengan
berpatokan kepada materi yang sudah ditetapkan di RPP.
d)
Siswa diberi tugas untuk mengemukakan
gagasan atau ide dari informasi yang terdapat pada materi yang sudah di
sampaikan guru, siswa yang lain dapat memberikan tanggapan gagan atau ide
disampaikan oleh temannya.
e)
Memberikan soal evaluasi.
3) Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung
4) Perenungan/
Hasil
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data
yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam
tahap ini akan digunakan
sebagai
acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Siklus II
1) Perencanaan
Pada
tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan materi untuk siklus
II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2) Pelaksanaan
Proses
tindakan dalam siklus II adalah:
a) Siswa
diberi tugas untuk mengungkapkan pengalamannya mengenai “dasar-dasar sistem jaringan” yang telah dijelaskan oleh guru.
b) Siswa
dengan didampingi oleh guru melakukan sebuah perencanaan pembuatan bentuk
jaringan sesuai dengan ide bersama teman semeja sebagai hasil pengamatan dan
penjelasan dari guru tentang dasar-dasar sistem
jaringan.
c) Guru
menjelaskan dan memberi penguatan tentang materi pembelajaran yang telah dibuat
oleh guru.
d) Guru
memberikan soal evaluasi untuk mengetahui daya serap dari siswa terhadap materi
yang telah disampaikan.
e) Guru
memberikan quisioner sebagai bahan evaluasi terhadap system pembelajaran yang
telah dilaksanakan
3) Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung
4) Perenungan
Hasil
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data
yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam
tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
e. Metode
Analisis Data
Analisis yang digunakan untuk
memahami keadaan kelas setelah adanya penelitian tindakan kelas. Dalam
penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan melihat hasil
dari quisioner yang telah diberikan oleh guru dan nilai yang diperoleh siswa
setelah pembelajaran yang dapat memenuhi kriteria kelulusan (KKM) dari total
jumlah siswa.
f. Indikator
Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah semua siswa memahami dasar-dasar jaringan internet
atau dengan nilai 85% dari seluruh siswa kelas IX memperoleh nilai ≥ 7,0 atau
jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat. Hal tersebut berdasarkan Standar
Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan di MTs Tarbiyatul Islam NW
Kopang, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
DAFTAR PUSTAKA
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206
http://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/
http://zaenalkhayat.wordpress.com/2012/11/18/apa-kabar-guru-tik-mtssmp-pada-kurikulum-2013/#more-963
Semoga MGMP TIK KLU terus eksis dan memberikan terbaik untuk pendidikan lombok utara.
BalasHapus