Minggu, 07 September 2014

GITA SWARA FM:

Tugas dan Fungsi Amak Lokaq Karang Bajo (bagian 3)

Pranata adat yang ada di
kepembelan Karang Bajo yaitu, Amak Lokak Gantungan Rombong, Kyai Lebe,
Kyai Santri, Amak Lokak Penguban, Amak Lokak Pande, Amak Lokak Singgan
Dalem, Pembekel, Amak Lokak Walin Gumi, Perumbak Daya, Perumbak Lauk,
Penjeleng, Penyunat, Amak Lokak Dasan Anacak, dan Amak Lokak Pelabupati.
1. Amak Lokak Gantungan Rombong
Amak
Lokak Gantungan Rombong tinggal di rumah yang ada dalam areal Kampu
Karang Bajo, Rumah tersebut hanya untuk Pemangku atau pejabat yang sudah
diangkat sebagai Amak Lokak Gantungan Rombong. Rumah ini akan menjadi
tempat tinggal selama menjabat sabagai pemangku.
Pada setiap pergantian Pemangku atau pejabat adat maka rumah ini direhab atau direnovasi.

Pengangkatan Amak Lokak Gantungan Rombong berdasarkan garis keturunan
dan kesepakatan tokoh-tokoh adat Bayan. Sementara Proses
pengangkatannya diawali dengan musyawarah (gundem) yang dilaksanakan di
berugak Agung yang terletak didalam kampu. Gundem dihadari para tokoh
masyarakat adat dari 4 kepembekelan yatu Bayan Barat, Bayan Timur,
Loloan dan Karang Bajo. Gundem untuk penentuan Amak Lokak Gantungan
Rombong dilakukan 3 kali yaitu pada hari senin, dengan rincian:
Gundem pertama, mencari calon Amaq Lokak Gantungan Rombong

Gundem yang kedua, penetapan calon, dan

Gundem ketiga adalah pengangkatan Amak Lokak Gantungan Rombong
Tugas Amak Lokak Gantungan Rombong
selain sebagai penunggu kampu, juga sebagai penyilak atau tuan rumah
pada setiap acara ritual adat di kampu Karang Bajo. menampung setiap
nazar masyarakat adat dengan media sirih dan pinang dan menjaga
kelestarian adat.
Untuk pemangku yang menjabat sebagai
Amak Lokak Gantungan Rombong diberikan lahan tanah sawah (pecatu)yang
letaknya di Bangket Uban. Hasil dari lahan tersebut adalah sebagai
sumber penghasilan dari Amak Lokak Gantungan Rombong. Dalam pengolahan
lahan tidak langsung dikelola oleh Pemangku atau pejabat, tetapi yang
mengelola adalah keluarga Pemangku yang dibantu oleh masyarakat adat.
2. Kyai Lebe
Kyai Lebe adalah tokoh pemimpin dalam
bidang keagamaan yang dibantu oleh Kyai Santri. Kyai Lebe ini memiliki
rumah dinas yang letaknya disebelah utara Kampu Karang Bajo. Rumah Kyai
Lebe memiliki kampu / pagar tersendiri yang dibangun oleh masyarakat
Adat.
Pengangkatan Kyai Lebe diambil dari
Kyai Santri yang memiliki kemampuan lebih disbanding Kyai Santri
lainnya, berdasarkan persetujuan atau pemilihan oleh para Kyai adat
melalui musyawarah besar atau gundem di Berugak Agung. Gundem
dilaksanakan sama seperti saat pengangkatan Amak Lokak Gantungan
Rombong.
Kyai Lebe bertugas sebagai pemimpin do,a
pada setiap ritual Adat keagamaan yang digelar di kampu kampu Karang
Bajo atau yang dihelat oleh komunitas secara adat. Selain itu Kiyai Lebe
juga sebagai suri tauladan bagi para santrinya, serta memberikan tugas
kepada Kyai Santri diwilayahnya masing-masing.
Pada setiap acara yang dipimpin oleh
Kyai Lebe akan diberikan imbalan seiklasnya yang disebut dengan “Batun
Dupa” dan diberikan lahan tanah sawah atau dalam bahasa adatnya disebut
Pecatu yang letaknya juga di Bangket Uban, yaitu disebelah timur Kampu
Karang Bajo sebagai sumber penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
3. Kyai Santri
Kyai Santri adalah tokoh agama yang
tugasnya untuk membantu Kyai Lebe. Kyai Santri ini diangkat berdasarkan
garis keturunan yang ditempatkan pada setiap perkampungan atau dusun.
Kyai Santri tidak memiliki rumah dinas, mereka tinggal di rumahnya
masing-masing.
Pendapatan Kyai Santri ini juga akan
diberikan imbalan pada saat dia memimpin setiap ritual Adat atau acara
yang digelar oleh komunitas adat, sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan
dari si empunya hajat. Kyai santri tidak mendapatkan pecatu seperti
Kyai Lebe, karena Kyai Santri hanya bertugas sebagai pembantu dari Kyai
Lebe.
4. Amak Lokak Penguban
Tempat tinggal Amak Lokak Penguban yaitu
di rumah dinas yang letaknya di sebelan barat laut Kampu Karang Bajo.
Tempat tinggal untuk setiap pranata ini dibangun oleh Masyarakat adat
dan termasuk perbaikannya bila terjadi ada bahan bangunannya yang rusak.

Amak Lokak Penguban juga dipilih berdasarkan garis keturunan (prusa).
Pemilihan pranata ini tidak melalui gundem, karena ia diangkat
berdasarkan garis turun wali, artinya siapa saja yang mau dan mampu
mengemban tugas sebagai Amak Lokak Penguban maka dialah yang akan
bertugas dan menghuni rumah dinas yang sudah disiapkan.
Tugas dan fungsi Amak Lokak Penguban
adalah sebagai Pembawa Payung Agung pada acara ritual Adat dan sebagai
pemimpin dalam penebangan Bambu Tutul pada saat acara Maulid Adat. Untuk
menghidupi keluarganya, Amak Lokaq Penguban diberikan mengelola tanah
pecatu di Bangket Uban dan tanah matak (lahan kering) di Sinjang Borot
Dusun Ancak Timur.
Tetapi karena adanya kepentingan pribadi
dari para pejabat pemerintah pada masa lalu sehingga tanah pecatu
tersebut menjadi hak milik pribadi saat ini. Amak Lokak Penguban tidak
mendapat kontribusi dari tugasnya sebagai Pranata Adat,hanya menjalankan
tugas dengan keyakinan untuk melanjutkan tugas dan fungsi dari garis
keturunan.
5. Amak Lokak Pande
Amak Lokak Pande tinggal di rumah dinas
yang ada di sebelah utara Kampu Karang Bajo atau sebelah barat laut
rumah dinas Kyai Lebe. Diangkat sama seperti Amak Lokak Penguban yaitu
tidak melalui Gundem tetapi hanya melalui garis keturunan dan kemampuan
saja.
Tugas dan fungsi dari Amak Lokak Pande
adalah mengatur dan bertanggung jawab atas perkembangan adat dan
jalannnya setiap ritual adat. Dari garis keturunan Pande ini akan selalu
menjadi pejabat sementara jika terdapat kekosongan dari pranata adat
yang tinggal di Kampu Karang Bajo terkecuali Kyai Adat.
Tanah sawah yang menjadi kontribusi
untuk Amak Lokak Pande terletak di Bangket Bayan, Desa Bayan, tetapi
status kepemilikan berbeda dengan pranata adat lainnya, dimana pada Amak
Lokak Pande ini tanah sawahnya bukan milik dari Masyarakat adat umum
tetapi milik pribadi dari garis keturunan Amak Lokak Pande yang
dinamakan pecatu mider, sehingga yang menggarap atau mengelola tanah
sawah tersebut adalah yang menjabat sebagai Amak Lokak Pande.
6. Amak Lokak Singgan Dalem
Rumah dinas Amak Lokak Singgan Dalem ini
adalah di sebelah barat Kampu Karang Bajo atau sebelah selatan rumah
dinas Pembekel. Pengangkatan Amak Lokak Singgan Dalem ini juga sama
seperti Amak Lokak Pande dan Penguban.
Tugas dan fungsinya adalah sebagai
penyilak kebeberapa pranata adat yang ada di luar kepembekelan Karang
Bajo pada saat ada rirual atau kegiatan adat, seperti pada saat
pengangkatan pranata adat, acara maulid adat dan pada saat Gundem di
berugak Agung.
Amak Lokak Singgan Dalem ini mendapat
kontribusi dari tugasnya yaitu berupa tanah matak (lahan kering yang ada
di sebelah utara Dusun Magling,dan di dusun Pelabupati, Desa Karang
Bajo. Lahan ini hanya bisa ditanami pada musim hujan.
7. Pembekel Adat
Pembekel adat memiliki rumah dinas di
sebelah Barat Kampu Karang Bajo, atau sebelah utara rumah dinas Amak
Lokak Singgan Dalem. Pembekel diangkat melalui Gundem juga di Berugak
Agung selama tiga kali yaitu pada hari senin. Gundem pertama, untuk
mencari calon pembekel, gundem kedua penetapan calon pembekel dan gundem
ketiga adalah untuk pengangkatan pembekel.
Tugas dari pembekel hampir sama dengan
tugas Kepala Dusun pada sistem kepemerintahan sekarang, yang berbeda
adalah pembekel kontribusinya dapat dari pecatu, dan jumlah
masyarakatnya tidak terdata serta batas wilayahnya luas. Pembekel hanya
mengurus kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan hubungan adat.
Pecatu atau lahan sawah untuk Pembekel terletak di Koq Abang yang ada di
Dusun Sembulan, Desa Bayan. Dari hasil pecatu inilah Pembekel bisa
mengidupi atau menafkahi keluarganya.
8. Amak Lokak Walin Gumi
Amak Lokak Walin Gumi adalah pranata
Karang Bajo yang memiliki rumah dinas diluar Kampung Karang Bajo, yaitu
di Trantapan, Dusun Lokok Aur. Proses pengangkatannya tidak melalui
Gundem tetapi hanya dilihat dari garis keturunan atau prusa.
Tugas dan fungsinya adalah sebagai
penunggu dari Gubuk Trantapan, penerima aspirasi dari masyarakat yang
ada di Trantapan untuk kemudian disampaikan pada pranata Adat yang ada
di Karang Bajo yaitu Pembekel.
Amak Lokak Walin Gumi juga memiliki
pecatu untuk digarap, yang terletak di Batu Pulek, Dusun Pelabupati.
Tetapi karena ada kepentingan pribadi oleh pejabat pemerintah sebelumnya
sehingga lahan yang dijadikan sebagai pecatu tersebut sekarang menjadi
milik pribadi.
9. Perumbak Daya
Rumah dinas Perumbak Daya ini berada di
sebelah hutan Adat Bangket Bayan yang terletak di Desa Bayan. Tempat
tinggal dari Perumbak Daya ini sangat sepi, karena jauh dari tempat
tinggal penduduk. Proses pengangkatannya dilakukan dengan Gundem di
Berugak Agung Kampu Karang Bajo, yang dihadiri oleh tokoh masyarakat
dari Bayan Barat, Bayan Timur, dan Loloan. Dalam Gundem tersebut
dilaksanakan selama 3 kali pada setiap hari senin, yang cara gundemnya
sama dengan pengangkatan Amaq Lokak lainnya.
Tugas Perumbak daya adalah menjaga
kelestarian hutan dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab,
menjaga mata air sebagai sumber penghidupan petani dan untuk kebutuhan
rumah tangga. Jika terdapat orang yang menebang kayu di Hutan adat,
maka Perumbak Daya yang akan menangkap untuk diserahkan ke Pembekel
Karang Bajo yang nantinya disidang melalui Gundem di Berugak Agung.
10. Perumbak Lauk
Perumbak Lauk adalah pranata adat Karang
Bajo yang memiliki rumah dinas di Loang Godek, Desa Loloan Kec. Bayan.
Tempat tinggal Perumbak Lauk ini tidak sama sepinya dengan tempat
tinggal Perumbak Daya, karena berada disebelah perkampungan masyarakat
Loang Godek.
Proses pengakatan Perumbak Lauk sama
seperti pengangkatan Perumbak Daya dan pranata adat lainnya yaitu
melalui Gundem di Berugak Agung yang prosesnya sama dengan pengangkatan
pranata adat lainnya.
Perumbak Lauk mengawasi orang-orang yang
menangkap ikan dengan cara yang tidak baik seperti dengan menggunakan
Bom. Dan bila ada yang ketahuan melakukan pelanggaran di Laut Jawa akan
disidang di Berugak Agung untuk diberikan Sanksi Adat.
11. Penjeleng
Penjelang merupakan salah satu pranata
Adat yang memiliki rumah dinas di sebelah barat daya rumah dinas
Penguban. Tugasnya adalah sebagai pembuat Minyak Blonyo pada saat ritual
adat Gawe Alip. Penjeleng memiliki pecatu atau lahan tanah sawah yang
terletak di Dusun Pelabupati berupa tanah matak atau lahan kering.
12. Penyunat
Penyunat memiliki rumah dinas yang ada
di sebelah timur rumah dinas Kyai Lebe. Tugasnya adalah sebagai
pemotong ujung loloq laki-laki pada saat kitan. Penyunat memiliki pecatu
atau lahan tanah sawah yang terletak di Dusun Sembulan, Pok Lendong,
Desa Bayan.
13. Amak Lokak Dasan Ancak
Amak Lokak Dasan Ancak ini memiliki
rumah dinas di Dasan Ancak, Dusun Karang Bajo. Tugasnya adalah menerima
aspirasi dari setiap masyarkat adat yang ada di kawasan Dasan Ancak
untuk di sampaikan kepada pranata adat yang ada di Kampu Karang Bajo
yaitu Pembekel. Amak Lokak Dasan Ancak di angkat tidak melalui Gundem,
tetapi hanya melalui garis keturunan saja. Lahan yang digarap adalah
lahan tanah matak (lahan kering) yang terletak di Dusun Pelabupati.
14. Amak Lokak Pelabupati
Amak Lokak Pelabupati memiliki rumah
dinas diluar Kampung Karang Bajo, yaitu di Dusun Pelabupati. Tugasnya
adalah menerima aspirasi dari Masyarakat adat yang ada di Pelabupati
untuk disampaikan kepada Pembekel yang ada di Karang Bajo. Proses
pengangkatannya juga sama seperti Amak Lokak Lokak Dasan Ancak, tidak
melalui Gundem, hanya berdasarkan garis keturunan. Lahan yang dikelola
adalah lahan tanak matak yang terletak di Dusun Pelabupati. (Sumber: Renadi, Kertamalip dan Rianom)

0 komentar:

Posting Komentar