Minggu, 04 Januari 2015

GITA SWARA FM:













Pemda KLU Apresiasi Prosesi Awal Maulid Adat Sesait

4 Januari 15 | 14:24


Tanjung,(SK)---
Seperti biasa, ditahun-tahun sebelumnya, datangnya bulan maulid tahun
ini juga di ikuti oleh digelarnya prosesi Maulid Adat di beberapa wet
adat yang terdapat di Kabupaten Lombok Utara, seperti pembukaan prosesi
Maulid Adat yang digelar di Wet Sesait.
Kegiatan
pembukaan prosesi Maulid Adat wet Sesait ini, dihadiri oleh Pemerintah
Daerah KLU yang diwakili Kabag Kesra Muhammad, S.Pd. Acara awalnya yakni
Memajang di Mesjid Kuno Sesait dimulai tepat pukul 16,00 wita, yang di
dahului sholat Asar berjamaah di Musholla Kampu Sesait. Memajang itu
sendiri dilakukan oleh Tau Lokak Empat (Mangkubumi, Pemusungan, Penghulu
dan Jintaka). Para tamu undangan dengan didampingi Tau Lokak Empat pun
beriringan menuju tempat acara dilaksanakan (Mesjid Kuno) dan prosesi
ini berjalan sakral dan meriah, Sabtu (03/01).
Pada hari yang sama, sebelum acara
Memajang dilakukan, nampak rombongan iring-iringan pemuda-pemudi dari
berbagai dusun di wilayah wet Sesait, berjalan menuju pusat lokasi
digelarnya perayaan awal prosesi maulid adat yang terletak di dalam
Dusun Sesait.
Dengan membawa berbagai macam hasil
pertanian, yang dihajatkan sebagai bahan untuk masakan dalam pelaksanaan
hari puncak yang jatuh pada hari Minggu (04/01), para muda-mudi ini
perlahan memasuki area penyimpanan berbagai barang bawaan, ke sebuah
tempat yang disebut kampu.



Kepala Desa Sesait Aerman dalam sekapur sirihnya mengatakan, tradisi
maulid adat yang di gelar oleh masyarakat adat Sesait ini adalah
merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun sejak Islam masuk
di bumi Sesait pertengahan abad ke 14 M. “Mudah-mudahan tradisi leluhur
Sesait ini tetap lestari sepanjang zaman
Sementara Muhammad dalam sambutannya
mengatakan, perayaan Maulid Adat ini adalah salah satu tradisi budaya
yang patut dilestarikan. Sehingga kalau adat dan agama dijadikan
bersinergi dalam kehidupan sehari-hari dari setiap manusia, maka inilah
yang dikatakan adat luwir gama.
“Agama dan adat tidak bisa dipisahkan
dan harus sejalan dan saling beriringan,” ungkapnya di hadapan para
tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat wet Sesait.
Dikatakan, prosesi Maulid Adat ini,
diharapkan dapat memberikan transpormasi nilai-nilai agama agar dapat
diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Terpisah, tokoh adat Sesait, Djekat
mengatakan, hari ini, Sabtu (03/01). adalah prosesi awal yang dilakukan
masyarakat adat wet sesait, dimana masyarakat berbondong - bondong
datang ke Kampu membawa berbagai macam barang berupa kayu uyunan, beras,
puntik, lekok-buak, tembakau secukupnya serta hasil bumi lainnya, yang
oleh masyarakat Sesait dinamakan merembun (mengumpulkan).
“Merembun adalah prosesi awal maulid
adat, dimana masyarakat datang dengan membawa berbagai barang bawaan,
baik yang bersipat material ataupun hasil bumi,”ungkap Djekat.
Rangkaian prosesi Maulid Adat ini akan
terus berlangsung hingga hari Minggu,(04/01). Adapun rangkaian prosesi
lanjutan yang akan dilakukan hingga hari ini adalah peresean dan bisoq
menik (cuci beras) di sebuah sungai yang memang di sakralkan dari jaman
dahulu hingga saat ini. Selanjutnya disusul dengan penyembelihan hewan
kurban berupa ratusan kambing didepan pintu Mesjid Kuno Sesait. Dan
prosesi ritual Maulid Adat Sesait akan berakhir setelah dulang Nasi Aji
diturunkan dari Mesjid Kuno.(eko).

0 komentar:

Posting Komentar