Rabu, 27 Februari 2013

GITA SWARA FM:

Angin Puting Beliung – Warga Mulai Berbenah

angin puting beliung Angin Puting Beliung   Warga Mulai Berbenah
Ilustrasi
Lombok Barat – Angin puting beliung yang terjadi di Desa Kediri,
Kecamatan Kediri,  pada Selasa sore (26/2)sangat berdampak kepada
kondisi warga di tiga dusun setempat. Sejumlah atap  rumah milik warga
mengalami rusak parah,    akibat angin kencang dengan hujan yang
menyertainya.
Warga di Dusun Karang Bedil Timur kini  mulai memperbaiki atap
rumah mereka secara mandiri. Sulman warga setempat  mengatakan,
setidaknya sekitar 27 atap rumah roboh akibat angin kencang itu. Untuk
sementara,  para warga menggunakan terpal
sebagai pengganti atap rumah.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lombok Barat Tohri
mengatakan, bencana  angin puting beliung mengakibatkan,  77 rumah
warga di tiga dusun yaitu  Karang Bedil Timur, Karang Bedil Selatan
dan lainnya mengalami kerusakan   ringan  hingga parah. Hingga saat
ini, Belum diketahui berapa jumlah kerugian yang diderita warga di
dusun-dusun tersebut.
Kendati demikian Tohri mengaku, BPBD Lombok Barat telah berkoordinasi
dengan BPBD Provinsi Nusa Tengara Barat mengenai kondisi warga di Desa
Kediri setelah angin kencang tersebut. Hasilnya,  penyaluran  bantuan
berupa puluhan terpal berikut puluhan dus makanan instan telah
tersalurkan. Disusul puluhan kotak peralatan dapur untuk memasak
makanan dari BPBD Provnsi NTB .
Lebih lanjut  dikatakan Tohri, sudah 100 lembar terpal diberikan
BPBD melalui sejumlah pihak dan  bagi warga yang ingin menutupi
rumahnya untuk sementara waktu. Seterusnya di tengah upaya itu,
pemberian makanan instan pun tetap
didistribusikan.
Tohri menambahkan, sehari setelah kejadian, terjadi penambahan jumlah  data
warga yang rumahnya rusak akibat angin kecang , yaitu
dari  77 unit  menjadi 133 unit rumah. Penambahan itu terjadi  karena
menyusul ditemukan  kerusakan yang  merembet ke warga-warga di desa
tetangga yaitu Nyiur Gading, dan Telabah Geres, Desa Montong Are. (ntb6)

GITA SWARA FM:

Kemenpera Gelontorkan 4 Ribu Bantuan Rehab Rumah Kumuh Di Lombok Utara

rumah kumuh Kemenpera Gelontorkan 4 Ribu Bantuan Rehab Rumah Kumuh Di Lombok Utara

Lombok Utara – Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BBP PPKB) dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lombok Utara tahun ini akan memberikan bantuan stimulan rehabilitasi sebanyak 4.000 Unit Rumah tidak layak huni kepada masyarakat Lombok Utara.
Bantuan rehab itu sebagai bentuk respon dan kepedulian pemerintah terhadap banyaknya rumah warga tak layak huni didaerah setempat yang mencapai lebih dari 16 Ribu rumah, sebagaimana data yang diusulkan tahun lalu.
Kepala Badan BPM PPKB Lombok Utara, Heriyanto,SP., kepada media, Rabu (27/2) menyebutkan pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Kemenpera bahwa bantuan rehab Rumah tak layak huni itu akan terealisasi pertengahan tahun 2013 setelah diverifikasi langsung oleh pihak Kemenpera.
Ke-Empat ribu lebih Bantuan rehab rumah itu dijelaskan Heriyanto, akan ditempat kan diwilayah kecamatan Bayan khususnya bagi warga yang menempati rumah tidak layak huni dikawasan kota kecamatan, karena jumlah Rumah tak layak huni terbesar berada dikecamatan bayan yang mencapai diatas lima ribu KK.
Hal ini karena aturan Kemenpera mensyaratkan penempatan bantuan rehab dengan sistim tuntas kecamatan yang memiliki warga terbanyak yang tinggal di Rumah Tak Layak Huni. Dikatakan Heriyanto, khusus untuk bantuan rehab rumah kali ini diprioritaskan bagi warga ibukota kecamatan dan desa yang menenpati rumah tidak layak huni dengan syarat yang telah di tentukan dengan hajat agar kawasan perkotaan kecamatan lebih tertata rapid an sehat.
Kepala BPM PPKB Lombok Utara, Heriyanto menambahkan realisasi bantuan tersebut nantinya akan langsung diterima warga pemilik rumah dalam bentuk bahan bangunan senilai sekitar Rp 5-7 Juta yang dikoordinir langsung oleh Tim Kelompok Masyarakat (Pokmas) bentukan BPM PPKB yang anggotanya dari masing warga penerima bantuan.
Sebelumnya pada tahun 2012 lalu pihak BPM PPKB Lombok Utara juga menggulirkan bantuan Rehab untuk sebanyak 400 unit rumah tak layak huni diwilayah kecamatan Tanjung dan Gangga yang bersumber dari APBD I Provinsi NTB yang kini sudah terlaksana dan diterima warga setempat. (ntb7)

Minggu, 24 Februari 2013

GITA SWARA FM:


Melongok Perkampungan 

   Tradisional Senaru



Senaru, SK - Senaru yang berarti sinar aru, selain memiliki panorama alam yang indah dengan wisata air tejunnya dan pintu gerbang pendakian gunung Rinjani, juga memiliki perkampungan tradisional yang ditinggali oleh sekitar 25 Kepala Keluarga (KK).
Rumah yang berjejer rapi dengan pagar bedeg beratap daun rumbia menambah keindahan perkampungan tradisional ini. Lebih-lebih disekeliling perkampungan ini terdapat kebun kopi dan berdekatan langsung dengan pintu gerbang Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Rumah diperkampungan ini, tidak jauh beda dengan rumah adat suku Sasak yakni memiliki multifungsi danm nilai estetika dan filosofis bagi penghuninya. Arsitektur atap rumahnya berbentuk seperti gunungan menukik kebawah dengan jarak antara 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah.
Sementara atap bubungannya (bungus-bahasa Sasak) terbuat dari alang-alang dengan dinding dari anyaman bambu tanpa ada pentilasi atau jendela. Kamar rumah dibagi menjadi beberapa ruangan, yaknu ruang induk, ruang tidur dan ruang tempat menyimpan harta benda. Atapnya yang berbentuk gunung terinspirasi dari Gunung Rinjani, Gunung tertinggi di Lombok dan memiliki nilai sakral tertentu bagi suku sasak.
Dusun Senaru berada dalam satu kompleks yang tertutup dan secara eksternal dihubungkan oleh jalan menuju jalan utama ke Desa Bayan. Bale-bale di Dusun Senaru didirikan di atas tanah datar yang berada di daerah lereng. Di kelilingi oleh pagar dan berfungsi sebagai pembatas, pertahanan dan sebagai penyedia kelengkapan untuk upacara tertentu.
Pembangunan bale dilakukan dengan konsep cermin atau berhadapan, dan diantara dua bale didirikan bangunan yang bernama beruga’. Di luar bangunan rumah dekat pagar berdiri kandang ternak.
Sementara mata pencaharian pendudukanya hampir 100 persen sebagai petani dan sebagian kecil peternak. Kendati tetap mempertahankan keasliannya, namun warga tidak menolah modernisasi, dan hampir semua rumah adat transidisional ini sejak beberapa tahun lalu sudah diterangi dengan lampu listrik.
Bagi anda yang berkunjung ke obyek wisata air terjun Sendang Gila atau melakukan pendakian ke Rinjani, rasanya kurang lengkap jika anda tidak mampir di rumah trandisional Senaru yang bersebelahan langsung dengan pos Rinjani Trekk Center.

Jumat, 22 Februari 2013

GITA SWARA FM:


Program Pos Daya Terbukti Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga


Lombok Utara
 -  Program Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya) yang diluncur oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM PPKB Dan Pemdes) Lombok Utaratahun lalu, mendapat sambutan tinggi dikalangan masyarakat khususnya dilingkungan keluarga. Program Pos Daya Terbukti Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga
pos daya – Ilustrasi
Program Pos Daya telah dirasakan manfaatnya karena mampu memberikan peluang usaha dan menyediakan makanan sehat serta pengobatan dari bahan tanaman.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, BPM PPKB Lombok Utara, Itradim,S.Sos., kepada media, Kamis (22/2) mengatakan, Program Pos Pemberdayan Keluarga (Pos Daya) adalah gerakan pemberdayaan keluarga (rumah tangga) yang berorientasi terhadap pengembangan ekonomi,kesehatan dan pendidikan keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera.
Menurut Itradim, selain fasilitasi pendirian PAUD bagi anak-anak, pembentukan kader dengan optimalisasi penyuluhan kesehatan keluarga. Salah satu fookus pendampingan Pos Daya yakni pemanfaatan pekarangan menjadi areal penanaman dapur keluarga dengan menanam tanaman obat dan makanan, sayur mayur serta bumbu dapur yang kemudian dibuat produk olahan makanan yang bernilai ekonomis bagi keluarga.
Seperti yang berhasil di Dusun Gol, Desa Medana Kecamatan Tanjung, dimana diseluruh areal pekarangan rumah didusun tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan Tanaman Dapur Keluarga dan bahan pangan non beras, ungkap Itradim.
Disebutkan Itradim, Selama setahun sejak dibina oleh BPM PPKB, warga dusun Gol kini sudah mampu membuat sejumlah produk makanan olahan, ramuan obat-obatan dan beberapa jenis kegiatan yang dapat menambah ekonomi keluarga. Selain itu juga mampu menaikkan tingkat kesehatan dan partisipasi kegiatan belajar anak usia dini.
Program Pos Daya itu ditegaskan kabid Pemberdayan Masyarakat, Itradim, akan terus dikembangkan disemua dusun di 33 desa se-Lombok Utara. Untu itu pihaknya akan menambah anggaran pembinaan serta peningkatan koordinasi pendampingan dengan seluruh dinas SKPD terkait termasuk dengan kelompok pensiunan PNS (PWRI) yang sudah ikut memfasilitasi Pos Daya. (ntb7)

Kamis, 21 Februari 2013

GITA SWARA FM:

Taekwondo KLU Tunjukan Prestasi Positif


Lombok UtaraJanji Diangkat Jadi PNS, Picu Semangat Para Atlet Tingkatkan Kemampuan
Kiprah olah raga cabang Taekwondo daerah Lombok Utara sterus menunjukan capaian presatasi positif dalam rentang waktu satu tahun terakhir. Tidak hanya ditingkat Kejurda (Provinsi), namun juga di tingkat Nasional, beberapa atlet Taekwondo menunjukan kemajuan cukup membanggakan.
Beberapa atlet binaan yang sudah digembleng dengan kemampuan bertarung memapu memperoleh medali, diantara dua atlet taekwondo yang turun di tingkat kejuaraan wilayah (Kejurwil) di Semarang akhir tahun lalu, berhasil meraih juara dan berhak atas satu Medali Emas. Termasuk dalam Kejurda (Provinsi) tahun 2012 lalu, tim atlet Taekwondo Lombok Utara berhasil meraih 2 mendali emas dan 6 medali perak di kelas yang berbeda.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Lombok Utara, Abdul Hafidz, kepada media, Jumat (15/2) mengatakan, sejumlah raihan positif itu tidak lepas dari kinerja apik para Pengurus Cabang Taekwondo selama ini, sebagai langkah penting penguatan kapasitas Cabor di daerah ini.
Disebutkan Hafiaz sebagai bentuk kepdulian dan penghargaan sejumlah prestasi yang berhasil diraih para atlit, Komite Olah Raga Nasional (KONI) Lombok Utara telah sejumlah bonus dana pembinaan bagi atlet taekwondo berprestasi. Bahkan yang menjadi pemicu semangat para atlit adalah komitmen pemerintah daerah untuk memprioritaskan mereka yang berprestasi Menjadi Pegawai Negeri Sipil, jelas ketua Pengcab Taekwondo itu.
Sementara itu Wakil Pengcab Takwondo, Irianto Bucce yang ditemui terpisah yang juga sekaligus sebagai pelatih mengatakan, daerah Lombok Utara memiliki sejumlah atlet Taekwondo yang potensial untuk berkembang, terlebih dengan intensitas pembinaan yang intensif serta tingginya perhatian Pemerintah, seperti komitmen mengangkat atlet berprestasi menjadi PNS. (ntb7)

Jumat, 15 Februari 2013

GITA SWARA FM:


40 Pejabat Esselon IV KLU

Ikuti Diklatpim

14 Februari 13 | 15:23

Mataram,(SK),-- Sejumlah 40 pejabat esselon IV lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara mengikuti Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan tingkat IV (diklatpim IV) selama 42 hari, yang dimulai tanggal 14 Februari hingga 27 Maret 2013 mendatang, bertempat di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketua Panitia Penyelenggara Diklatpim IV angkatan XIX Pola Kemitraan antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Drs L.Hasbulwadi, M.Pd mengatakan, diklatpim IV angkatan XIX ini diikuti oleh 40 orang pejabat esselon IV lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Dikatakan, PNS mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.Sosok PNS yang diharapkan adalah yang mampu mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan Kepemerintahan yang baik dan pembangunan.

Berdasarkan UU No.43 tahun 1999 sebagai perubahan atas UU No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian dan aturan pelaksanaannya PP No,101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, bahwa sesuai dengan tuntutan untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan PNS yang memiliki kompetensi jabatan.
L.Hasbulwadi yang sehari-harinya bertugas di BKD Provinsi NTB yang menangani masalah Diklat PNS ini menyebutkan, berdasarkan pasal 3 PP No.101 thun 2000 tersebut menyatakan bahwa sasaran Diklatpim bagi para pejabat PNS ini adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. Sedangkan tujuan penyelenggaraan Diklatpim IV ini, menurut L.Hasbulwadi yang asal Desa Semaya Lombok Timur ini mengatakan, untuk meningkatkan pengetahuan,keahlian,ketrampilan dan sikap prilaku untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pejabat esselon IV secara professional yang dilandasi pada kepribadian sesuai dengan kemampuan kebutuhan instansi.
Sementara itu,Sekda Provinsi NTB H.Muh.Nur usai menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang perwakilan peserta (L.Bayu Pratama dan Sumarnim), dalam sambutannya menitipkan beberapa pesan penting kepada para pejabat esselon IV yang mengikuti Diklatpim tersebut untuk bisa diterapkan sekembalinya ke SKPD masing-masing. Diantara pesan penting itu antara lain, masing-masing pejabat harus memiliki kemampuan menyusun tata naskah dinas,mampu menyusun tata kelola keuangan,barang dan memiliki kemampuan menyusun produk hukum yang diperlukan.

Selain itu,Sekda H.Muh.Nur juga berpesan, setelah mengikuti Diklatpim ini diharapkan ada pola pembentukan citra.Dalam pola pembentukan citra ini,H.Muh.Nur menekankan bahwa pada diri setiap orang harus memastikan memiliki tiga citra, diantaranya, pastikan diri kita memiliki konsep,pastikan diri kita memiliki kapasitas (daya) dan pastikan diri kita memiliki relasi.
Untuk dapat meningkatkan kinerja diperlukan pula standar kompetensi menumbuh-kembangkan motivasi pegawai untuk mengoptimalkan kinerja unti organisasinya.
Pimpinan di era reformasi dan era globalisasi sangat dihadapkan pada perubahan-perubahan yang sangat cepat, maka dituntut harus sangat peka dan tanggap atas isu-isu yang actual,yang menyangkut hajat orang banyak yang menjadi keluhan,ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh aparatur atau birokrasi.Termasuk isu-isu yang urgen dan serius untuk segera diselesaikan.(Eko)

GITA SWARA FM:


Daerah Lombok Utara Tahun 2013 Dapat 13 Ribu Jatah PKH


Kepala dinas Sosnakertrans Lombok Utara, Intiha, SIP., kepada media, Kamis (14/2) menyebutkan, dari sebanyak 14 ribu lebih jumlah calon penerima PKH yang diusulkan nya, ternyata sebanyak 2 ribu lebih yang tidak lulus verifikasi dan akhirnya dicoret oleh Kementerian Sosial, karena kriterianya tidak sesuai dengan prasyaratan kelayakan menerima jatah PKH.Lombok Utara
 - Pemerintah daerah Lombok Utara tahun ini mendapat jatah Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 12 Ribu jiwa KK. Jumlah tersebut berkurang sebesar 10 Ribu KK dari sebanyak 14 ribu jumlah total keseluruhan kuota PKH yang diajukan dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Sosnakertrans) pada pertengahan tahun 2012 lalu.
Dikatakan Intiha, bagi warga telah dinyatakan lulus dalam verifikasi itu, akan menerima bantun setiap tahunnya dari Kementrian Sosial dalam bentuk dana bantuan tunai yang sudah ditentukan pemerintah pusat berdasarkan nilai kelayakan hidup.
Ditandaskan Intiha, program nasional itu diperioritaskan untuk keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan standarkesehatan.
Untuk membantu mengkoordinir dan mengawasi pendistribusian hingga pemanfaatan bantuan dana PKH itu, Kadisosnakertrans itu pihaknya telah merekrut sebanyak 41 tenaga pendamping PKH serta 2 tenaga operator. telah turun ke lapangan melakukan seleksi. Para petugas pendamping itu juga bertugas untuk melakukan validasi sekaligus pendataan persyaratan data penduduk penerima PKH.
Berdasarkan data yang ada (versi Badan Pusat Statistik/BPS). Tingkat kemiskinan di lombok utara tergolong tinggi, yakni mencapai 43, persen lebih. Angka yang dinilai sejumlah kalangan dapat berpotensi menyebabkan stagnasi konomi KLU. Banytuan PKH tersebut dinilai dapat membantu meringankan beban hidup warga minimal sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang bersifat sementara hingga warga mampu membiayai kebutuhan hidup deengan bekerja atau berwiraswasta. (ntb7)

GITA SWARA FM:


Dikes KLU Dan KKP Kerjasama Tangani Wisatawan Yang Mengalami Kecelakan Laut


Sejumlah pengelola alat olahraga selam (Dive Shop) dan peralatan Snorkeling dikawasan wisata tiga Gili selama ini mengalami kesulitan dalam menangani penyakit yang menyebabkan kelumpuhan permanen itu, karena pemdaLombok Utara belum memiliki klinik dan alat khusus yang terbilang mahal itu.Lombok Utara
 - Banyaknya wisatawan yang mengalami kecelakaan saat melakukan aktifitas berwisata seperti kecelakaan olahraga selam, Snorkeling dan berbagai penyakit Kram didalam laut yang cukup berbahaya bagi para wisatawan, belum dapat ditangani secara maksimal di Lombok Utara.
Namun mulai tahun ini dinas Kesehatan Lombok Utara telah memiliki solusi untuk menangani penyakit Kram dan serangan kejang syaraf di laut akibat aktifitas olahraga selam dan snorkeling itu.
Kepala dinas kesehatan Lombok Utara, dr.H.Beny Nugroho., kepada media, Rabu (13/2) menyatakan untuk melayani sekaligus membantu wisatawan yang terkena kram dan penyakit akibat aktifitas dilaut itu, kini pihak telah bekerjasama dengan Karantina dan Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram, yang telah memiliki alat diagnose khusus jenis Chamber dengan membangun jaringan rujukan bagi pasien wisatawan asing/lokal.
Benny menyebutkan,  dengan kemitraan bersama KKP itu, wisatawan yang terkena penyakit lumpuh Dan kram laut akan langsung dibawa dan ditangani di unit pelayanan Chamber berteknologi modern milik KKP hingga nantinya pemda mampu benyediakan alat chamber sendiri.
Kepala dinas kesehatan Lombok Utara itu juga menyatakan, selain membangun kemitraan dengan Kesehatan dan Karantina Pelabuhan, tahun ini pihaknya juga akan memperbaiki beberapa pustu termasuk menambahkan sejumlah fasilitas penunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan wisatawan di tiga Gili. (ntb7) 

Sabtu, 09 Februari 2013

GITA SWARA FM

12 Hari Terdampar,

Kapal Barang Menelan Korban

6 Februari 13 | 15:18

Mumbul Sari,(SK),-- Sungguh naas nasib kapal barang KLM Surya Mas yang membawa sembako dari Surabaya hendak berlayar menuju Karang Bajo Flores NTT tiba di lautan KLU terseret gelombang sehingga terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan KLU, sejak Senin (21 Januari 2013) bulan lalu.
Kapal barang dengan bobot 162 GT dengan 6 orang ABK yang naas tersebut posisinya miring sehingga tidak bisa ditarik ke tengah laut. Bahkan lambung kapal ini patah dan air laut memenuhi badan kapal, mengakibatkan kapal kandas dan nyaris tenggelam.Andaikan laut itu dalam kemungkinan kapal barang yang memuat berton-ton bahan sembako seharga 6 triliyun lebih itu pasti tenggelam.
Menurut keterangan salah seorang ABK yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, memang pihaknya sudah mengetahui kapal yang naas itu bocor dan mesinnya mati. Sehingga kapal tersebut tidak bisa dikendalikan dan dibiarkan saja dalam posisinya sambil menunggu bantuan datang. Pihak ABK sudah pasrah dan membiarkan saja kapal tersebut berlayar kearah yang tidak menentu, yang akhirnya terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan.
Masyarakat sekitar dan lainnya pun berdatangan ketika mendengar ada kapal barang yang terdampar.Informasi ini pun cepat sekali beredar, sehingga tidak begitu lama, masyarakat Sasak Dayan Gunung yang berada di wilayah timur KLU itupun berdatangan ke lokasi terdamparnya kapal.Pihak Kepolisian Sektor Bayan bertindak cepat dengan memasang police line agar warga yang berdatangan tidak naik ke atas kapal.
Namun peringatan dari pihak Kepolisian tersebut tidak dihiraukan oleh warga. Mereka terus berhamburan saling mendahului naik ke atas kapal naas itu untuk menjarah isinya. Keadaan ini terus berlangsung dari sejak terdamparnya kapal hingga pada hari yang ke sebelas (Rabu,30/01/2013) setidaknya ada dua orang yang menjadi korban.
Menurut keterangan beberapa sumber yang dihimpun wartawan media ini di TKP, bahwa pada sore Rabu, 30/01/2013 sekitar pukul 17,15 wita, naiklah 3 orang (Sadrun,Muhsan asal Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan dan Raden Sukarmadi asal Dasan Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan) keatas kapal naas itu dengan maksud mengambil barang yang ada di dalam kapal.Sesekali ketiga warga ini muncul ke permukaan sambil membawa barang jarahan mereka berupa Mie, minyak goreng,sampo,blue band dan lain-lain.Kegiatan ini terus dilakukan oleh 3 warga tadi, yang akhirnya pada penyelaman yang ketiga kalinya 2 orang diantaranya (Muhsan dan Raden Sukarmadi) tidak muncul-muncul ke permukaan.Rupanya penyelamannya yang ketiga itulah nyawa mereka terenggut.

Pada hari naas bagi kedua orang korban kapal barang tersebut,salah seorang rekan korban bernama Sadrun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari 2 orang rekannya Muhsan dan R.Sukarmadi mengingat hari semakin gelap, yang pada sore itu mereka masih ngotot tidak mau pulang dan terus masuk ke dalam kapal untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam dek kapal. Sadrun, memang sempat mewanti-wanti kedua rekannya itu untuk tidak masuk ke dalam dek kapal karena hari sudah mulai gelap (menjelang magrib).Namun peringatan itu tidak di hiraukan oleh keduanya dan terus saja masuk ke dalam dek kapal yang akhirnya menewaskannya.
Kondisi kapal saat itu penuh dengan barang-barang dan air laut memenuhinya. Lambung kapal pada buritan patah akibat hempasan gelombang, sehingga air laut masuk hingga memenuhi badan kapal. Kedua korban, kemungkinan terjebak di dalam kapal dan tidak menemukan jalan keluar, sedangkan di luar sudah gelap.
Kepala Dusun Kebun Kunyit Halil mengatakan, kemungkinan kedua korban itu tidak menemukan jalan keluar darimna mereka masuk tadinya.Sehingga mereka kemungkinan besar juga berusaha mencari jalan keluar.Ini di buktikan dari posisi mayat kedua korban ketika ditemukan. Misalnya,kata Halil, mayat R.Sukarmadi ditemuka oleh Tim Sar sekitar satu meter dari pintu jalannya masuk tadinya, tetapi kemungkinan besar tidak menemukan jalan keluar karena di luar sudah gelap, lebih-lebih di dalam dek kapal. Begitu pula dengan Muhsan, dari posisi mayatnya ketika ditemukan, juga kemungkinan besar berusaha mencari jalan keluar, karena sudah gelap (magrib) namun tersesat di dek kapal paling bawah yaitu di bawah mesin sebelah kanan lambung kapal.Kondisi mayatnya sudah tidak bisa dikenali karena penuh dengan ter atu oli.
Jenazah R.Sukarmadi yang asal Dasan Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan ditemukan pagi Kamis (31/01/2013) sekitar pukul 09,00 wita dan langsung di makamkan hari itu juga.Sedangkan jenazah Muhsan asal Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan berhasil ditemukan sore harinya pada pukul 16,48 wita.Jenazah tidak langsung dibawa pulang, namun di bawa ke Puskesmas Bayan untuk di visum, dan malam harinya baru dibawa pulang untuk disemayamkan. Keesokan harinya,Jum’at pagi sekitar pukul 10,00 wita jenazah Muhsan di makamkan di pemakaman umum Dusun Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan KLU.(Eko)

GITA SWARA FM

Pewarta Jujur 

Dianggap Provokator

8 Februari 13 | 09:05

Hadits yang bersumber dari Abu Dzar Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata,
“Katakanlah yang benar, meski pahit rasanya (akibatnya).” Selayaknya hadits itu menjadi pedoman bagi setiap pewarta warga. Memang berkata atau menulis dengan jujur seringkali ditegur, bahkan kadang-kadang dituding sebagai provokator.
Sebuah pengalaman berharga bagi diri saya pribadi, ketika menulis sebuah berita kebenaran dengan judul “Perangkat Desa KLU Kecewa, Honor Hanya Dicairkan Satu Bulan” yang dimuat suarakomunitas.net 3 Juni 2012, yang isinya kepala desa dan perangkatnya mengeluhkan adanya potongan honor perangkat desa dan kepala dusun oleh bendahara kecamatan Bayan masing-masing sebesar Rp. 5000 dengan alasan biaya transfortasi pengurusan ke kabupaten.
Berita kebenaran ini tentu saja membuat bendahara kecamatan menjadi kalang kabut, bahkan selang beberapa hari, camat Bayan mengumpulkan semua kepala desa. Namun sayang dalam pertemuan itu ada salah seorang kepala desa sedikit nyeleneh dengan menuding pewarta warga adalah sebagai provokator.
Syukur ungkapan nyeleneh itu dibantah oleh sebagian kepala desa lainnya yang mengerti tentang peran dan fungsi media sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah.
Pengalaman terbaru lainnya adalah ketika menulis berita yang berjudul “Musrenbang-Des Karang Bajo Hanya Dihadiri Dikes”. Berita yang dimuat tanggal 6 Februari 2013 ini sedikit membuat beberapa pejabat kecamatan berang dan melayangkan SMS kepada penulis (pewarta warga) yang menilai tidak tepat kalau sedikit-dikit main media.
Akibat takut dituding dan ditegur oleh pejabat, sehingga tak heran bila sebagian pewarta warga, lebih banyak menulis berita yang diunggah di suarakomunitas.net adalah pidato dari sang pejabat secara utuh, sehingga khittoh dan motto suarakomunitas.net “Saat warga bersuara tidak hanya disuarakan” sedikit demi sedikit mulai bergeser.
Mari kawan-kawan ku kita suarakan kebenaran!!! (ari)

GITA SWARA FM:

Belasan Bangunan Ruko Dikawasan Tanjung Akan Direlokasi


Lombok Utara - Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara tengah mengkaji kemungkinan relokasi belasan bangunan Rumah Toko (Ruko) di kompleks pertokoan Tanjung. Pemindahan area ruko tersebut menyusul rencana pelebaran ruas jalan di depan kompleks ruko karena merupakan jalan protokol dan jalur utama jalan kota kabupaten.
Kepala Dinas Disperindagkop dan UMKM Lombok Utara, Drs.H.Arkam., kepada media, Sabtu (8/2) mengatakan, saat ini sebanyak total 59 unit ruko dengan ukuran rata-ratya 4×6 meter yang terdata dijalur tersebut. Pemindahan ruko dikawasan pertokoan Tanjung cukup mendesak, karena pada pertengahan tahun ini rencana ruas jalan Tanjung akan terealisasi.
Pemindahan belasan ruko itu sendiri saat ini tengah dilakukan persiapan untuk penempatan lokasi baru. Rencananya menurut H.Arkam, ruko-ruko tersebut akan dipindahkan kedepan komplek Terminal Tanjung yang baru yang tak jauh dari komplek ruko yang direlokasi.
Ditambahkan H.Arkam, terkait relokasi ke-59 ruko itu pemda sudah membuat menyusun perkiraan biaya ganti rugi kepada pemilik toko. Dari harga Apraisal/taksiran pemda, setiap ruko dihargai sebesar Rp 150 Juta, sehingga total biaya ganti rugi yang akan dibayarkan pemda mencapai Rp.7,5 Miliar. (ntb7)

GITA SWARA FM:

Bupati lombok Utara Serahkan DP4


Lombok Utara - Bupati Lombok Utara H. Djohan Samsu Hari Kamis pagi (7/2) menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada ketua Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Lombok Utara.
Penyerahan DP4 dilakukan diaula rapat kantor Bupati di Tanjung, disaksikan kepala dinas Kependudukan dan Catatan sipil dan seluruh komisioner KPUD Lombok Utara, sebagai bagian dari persiapan tahapan Pemilihan legislatif tahun 2014 mendatang. Sebelumnya bupati Lombok Utara juga menyerahkan DP4 untuk prses penetapan Daftar Pemilih Tetap Pilgub 2013 tahun ini.
Data Penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang diserahkan bupati berjumlah sebanyak,169.049 jiwa yang terdiri dari 83.766 laki-laki dan 85.283 perempuan. Sedangkan untuk data kependudukan secara keseluruhan sesuai agregat data penduduk Kabupaten Lombok Utara per 31 januari 2013, dilaporkan sebanyak 242.921 jiwa.
Dalam sambutannya, Bupat H. Djohan Sjamsu mengatakan, penyerahan DP4 itu merupakan bagian tahapan yang terpenting dan strategis dalam penyelenggaraan pemilu 2014, karena merupakan bahan yang akan diperoses lebih lanjut oleh KPU melalui tahapan Pemutakhiran Data Pemilih, Penyunsunan dan Pengumuman DPS sampai menjadi DPT.
Menurut Djohan, data yang diserahkan merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang baik antara Disdukcapil dan personil di tingkat kecamatan dan desa dalam menghimpun dan melaporkan data secara uptodate berdasarkan peristiwa-peristiwa kependudukan yang terjadi.
Proses pemilukada Gubernur hingga Pileg 2014 di Lombok Utara, diharapkan bupati agar dapat berjalan lancar, jujur, adil tanpa ada konflik horizontal antar pendukung dan simpatisan masing-masing calon gubernur. (ntb7)

Kamis, 07 Februari 2013

GITA SWARA FM:


Lombok

Sebuah pulau dengan panorama indah di provinsi Nusa Tenggara Barat, Lombok memiliki banyak hal untuk pencinta matahari, peselancar, dan petualang alam. Pantai Senggigi yang cantik di ibukota Mataram bisa menjadi awal perjalanan. Dengan pantai pasir putih dan suasana tenang yang dikelilingi akomodasi terjangkau merupakan sebuah keistimewaan untuk mereka yang jenuh dengan kota-kota pantai yang riuh. Tujuan berikutnya adalah tiga pulau (atau Gili dalam bahasa Sasak) di seberang Mataram- Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, yang terkenal dengan pasir pantai putih, pesta pantai, penginapan-penginapan bersahaja, serta keindahan dan olahraga laut.
Mendaki Gunung Rinjani juga merupakan kegiatan olahraga lain yang dapat dilakukan, dengan pemandangan indah ke seluruh penjuru pulau menanti para pendaki di puncak gunung. Untuk mereka yang mengincar tempat selancar terbaik yang diakui secara internasional, Lombok memiliki beberapa titik yang terkenal seperti di Pantai Bangko-Bangko dan Pantai Gerupuk, Pantai Kuta, dan Pantai Senggigi. Komunitas asli Lombok yaitu Sasak memiliki keterampilan tenun ikat dan gerabah yang terkenal. Pariwisata merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi provinsi NTB, yang terus berusaha meningkatkan sumberdaya pendapatan bagi kehidupan masyarakatnya.
Lombok memiliki sejarah peperangan dengan penguasa Bali, kemudian takluk sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit sekitar abad 14, dan kedatangan Pangeran Prapen (atau Sunan Giri IV dari Gresik, Jawa Timur) yang menandai awal penyebaran Islam sekitar abad 16-17 di sana. Latar belakang ini memberikan Lombok perpaduan budaya Jawa, Bali dan Sasak.

Senin, 04 Februari 2013

GITA SWARA FM:


Kisah Perempuan Gila Pesta, Masuk Islam dan Pakai Jilbab

"Islam mengajarkan kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu."

ddd
Sabtu, 27 Oktober 2012, 14:44Elin Yunita Kristanti
Heather Matthews, penggila pesta yang kini berjilbab
Heather Matthews, penggila pesta yang kini berjilbab(Daily Mail|Shoot the Living)
VIVAnews - Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.

Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan "gila pesta" dengan penampilan super-minim  kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.

Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.

"Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria," kata dia. "Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda."

"Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis."

Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.

Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. "Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa."

Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. "Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual," kata dia seperti dilansir Daily Mail.

Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.

Tak ada paksaan dalam beragama
Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.

Seperti halnya dirinya. "Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas," kata dia. "Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam."

Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. "Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah." (umi)

Heather Matthews

Sabtu, 02 Februari 2013

GITA SWARA FM

Bupati KLU Lantik Empat Kades Yang Akan Memimpin Wilayah Ibukota Kabupaten

Lombok Utara – Bupati Lombok Utara, H.Djohan Sjamsu, Kamis (31/1) melantik sekaligus mengambil sumpah tiga Kepala Desa diwilayah kecamatan Tanjung yang telah secara resmi memenangkan proses Pilkades yang digelar awal Januari.
Tiga kepala desa terpilih yang dilantik untuk masa jabatan enam tahun kedepan itu yakni, Kepala Desa Tanjung, Budiawan,SH., Kepala Desa Jenggala, Syamsul Rizal, Kepala Desa Sigar Penjalin, Harun Rajab dan Rusdianto,SH., sebagai Kepala Desa Tegal Maja.
Pada pelantikan kades yang digelar di Aula Sekretariat Daerah itu Bupati H.Djohan menyatakan, apresiasinya terhadap terselenggaranya Pilkades diseluruh kecamatan Se-Lombok yang berlangsung dengan damai dan demokratis tanpa ada konflik antar masyarakat dan kelompok pendukung masing-masing Calon Kepala Desa.
Dan terhadap Ke-Empat Kades Terpilih itu Bupati meminta agar mereka segera mempersiapkan dan menyusun Program kerja, guna mewujudkan serta mengawal progress pembangunan yang bersinergi dengan program kerja Pemda. Bupati Mengatakan wilayah kecamatan Tanjung merupakan kawasan ibukota Kabupaten Lombok Utara yang masih menghadapi masalah kemiskinan dan kondisi infrastruktur yang belum memadai.
Untuk itu dibutuhkan figur pemimpin desa yang mampu  menangani dan mengelola kompleksitas serta mampu membangun koordinasi dalam mensinergikan program prioritas pemda yang diantaranya, menyangkut soal penurunan kemiskinan, perbaikan infrastruktur, masalah pendidikan, kesehatan hingga penataan ibukota kabupaten. (ntb7)

Jumat, 01 Februari 2013

GITA SWARA FM:


SEJARAH SINGKAT WETU TELU SUKU BAYAN

Lombok Utara, rumahalir.or.id – Pada zaman dahulu Bayan dipimpin oleh seorang Raja atau disebut Datu Bayan yang bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung. Silsilah menyebutkan bahwa Raja Bayan bersaudara  dengan  18 orang dari hasil  perkawinannya dengan beberapa istri dan selir. Saudara-saudara Raja Bayan  kemudian menyebar dan beranak pinak ke seluruh pulau Lombok.
Sejarah mencatat dari hasil perkawinan Raja Bayan dengan istri pertamanya mempunyai dua orang putra bergelar Pangeran Mas mutering jagad dan  Pangeran Mas mutering langit kedua pangeran inilah yang kemudian meneruskan memerintah dan berkuasa di Bayan.
Datu Pangeran Mas Mutering Langit sebagai yang tertua berkedudukan di Bayan Timur diberikan mandat untuk menjalankan pelaksanaan adat gama. Sementara Datu Pangeran Mas Mutering Jagat berkedudukan di Bayan Barat diberikan tugas untuk menjalankan Pelaksanaan Adat Luir Gama. Kedua Datu Pangeran Mas tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam bidang sosial kemasyarakatan dan dalam menjaga alam lingkungan  dibantu oleh  Titi mas rempung berasal dari Loloan,Titi Mas Puncan Surya yang berasal dari Karang Bajo dan Titi Mas Pakel yang berasal dari Karang Salah. Sedangkan dalam menjalankan bidang keagamaan dibantu oleh Titi Mas Pengulu dan Lebe Antasalam.
Nama Bayan diberikan ketika Islam berkembang pesat sekitar abad ke 16, dibawa oleh para ulama dan pedagang yang singgah di pelabuhan Carik . Nama Bayan sendiri di berikan setelah Raja Bayan menerima Islam sebagai Agama kerajaan Bayan.
Kata Bayan berasal dari bahasa Arab  berarti penerang sedangkan bagi Raja dan keluarganya yang masuk Islam oleh para mubalig  saat itu dinobatkan dan diberikan gelar raden kepada seorang laki-laki dan Denda  kepada  seorang perempuan. Hal ini  dimaksudkan untuk menghargai keturunan kerajaan.  Dalam babad suwung daerah ini sering disebut kerajaan suwung atau kerajaan sepi, konon lebih banyak ditinggalkan penghuninya. Bayan sering disebut daerah tertua di Pulau Lombok merupakan pusat berkembangnya budaya yang menyebar ke se antero pulau Lombok. Adat saking gumi Bayan kutipan dalam salah satu yang tertulis di naskah lontar kuno  berarti bahwa Adat masyarakat Lombok berpusat dari Gumi Bayan.
Masa penguasaan Raja Karang Asem atas beberapa bagian dari daerah Lombok yang bertahta di Cakra mataram dan pedudukan Hindia Belanda selama satu setengah abad atas wilayah nusantara ditambah dengan 2,5 tahun pedudukan tentara Jepang  juga telah menjadi pengalaman berharga mempengaruhi corak atas keyakinan,sistem pemerintahan, sosial, politik dan Budaya yang berkembang di Bayan membentuk sebuah tatanan yang kuat mengatur segala aspek kehidupan masyarakat Bayan kala itu.
Sementara perkembangan Pemerintahan Desa Bayan setelah kemerdekaan tidak lagi berbentuk kerajaan dan sudah menyesuaikan diri  dalam NKRI. Desa Bayan dipimpin oleh seorang kepala Desa atau disebut Pemusungan. Sedangkan wilayah yang kita sebut sekarang dengan sebutan Kecamatan dipimpin oleh seorang Distrik atau camat.
Bayan merupakan Daerah terpencil di Pulau Lombok, daerah ini terkenal karena masih menyimpan dan memelihara kekayaan budaya, sementara di  tempat-tempat lain jika diamati sudah tidak ditemukan lagi keunikan budaya yang diwarisi turun temurun. Perkembangan  budaya yang terbangun melalui bentangan sejarah yang panjang di Bayan membentuk satu tatanan fanatisme masyarakat terhadap adat istiadat yang berkembang sehingga dampaknya menjadikan Adat Istiadat di Bayan kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat  masih tetap terjaga kelestariannya.
Saat ini  Bayan adalah nama Desa yang kemudian di pakai menjadi nama kecamatan. Kecamatan Bayan adalah salah satu Kecamatan dari lima kecamatan yang ada di kabupaten Lombok utara. Kecamatan Bayan terdiri dari 9 (Sembilan) Desa yaitu Desa Sambik Elen,Loloan,Bayan,Senaru,Karang Bajo,Anyar,Sukadana,Akar-akar Dan Mumbul Sari dengan luas wilayah 291,32 Km2, dan jumlah penduduk 46.466 Jiwa Terdiri dari laki-laki 22.138 Jiwa dan perempuan sebanyak 24.328 jiwa. Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang terletak di sebelah timur yang berbatasan dengan kecamatan Sembalun kabupaten Lombok Timur Dan batas barat yaitu kecamatan Kayangan, Utara Laut Jawa Dan sebelah Selatan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani.(Wing/ari)